[UPDATE] Kasus Positif COVID-19 Capai 51.427, Jawa Timur Tertinggi

Kasus COVID-19 di Jatim melebihi Jakarta

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia hari ini mengalami penambahan sebanyak 1.240 kasus. Dengan demikian total kasus COVID-19 menjadi 51.427.

Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan penambahan kasus terbanyak hari ini yaitu, 356 kasus baru.

"Harus kita pahami kembali, proses penularan yang terjadi hari ke hari di beberapa provinsi ini menggambarkan masih ada sumber penularan di tengah masyarakat," ujar Yuri dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Jumat (26/6).

1. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] Kasus Positif COVID-19 Capai 51.427, Jawa Timur TertinggiIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Fauzan)

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Timur, Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini dengan 205 kasus positif COVID-19 baru.

Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 448 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia :

  1. Aceh 69 kasus
  2. Bali 1.263 kasus
  3. Banten 1.414 kasus
  4. Bangka Belitung 148 kasus
  5. Bengkulu 124 kasus
  6. Yogyakarta 302 kasus
  7. DKI Jakarta 10.796 kasus
  8. Jambi 114 kasus
  9. Jawa Barat 3.014 kasus
  10. Jawa Tengah 3.097 kasus
  11. Jawa Timur 10.391 kasus
  12. Kalimantan Barat 313 kasus
  13. Kalimantan Timur 483 kasus
  14. Kalimantan Tengah 817 kasus
  15. Kalimantan Selatan 2.876 kasus
  16. Kalimantan Utara 197 kasus
  17. Kepulauan Riau 291 kasus
  18. Nusa Tenggara Barat 1.142 kasus
  19. Sumatera Selatan 1.907 kasus
  20. Sumatera Barat 720 kasus
  21. Sulawesi Utara 984 kasus
  22. Sumatera Utara 1.370 kasus
  23. Sulawesi Tenggara 341 kasus
  24. Sulawesi Selatan 4.469 kasus
  25. Sulawesi Tengah 183 kasus
  26. Lampung 187 kasus
  27. Riau 223 kasus
  28. Maluku Utara 661 kasus
  29. Maluku 691 kasus
  30. Papua Barat 233 kasus
  31. Papua 1.633 kasus
  32. Sulawesi Barat 108 kasus
  33. Nusa Tenggara Timur 113 kasus
  34. Gorontalo 243 kasus

Baca Juga: Ingatkan Jawa Timur, Jokowi: Jangan Langsung Terapkan Normal Baru!

2. Jokowi mengintruksikan penjagaan ketat terhadap klaster-klaster COVID-19 di Indonesia

[UPDATE] Kasus Positif COVID-19 Capai 51.427, Jawa Timur TertinggiDok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengintruksikan penjagaan secara ketat untuk klaster-klaster yang ada di Indonesia. Sebab, dari klaster itulah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jemaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, pada Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 9,7 juta orang

[UPDATE] Kasus Positif COVID-19 Capai 51.427, Jawa Timur TertinggiIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Mengutip situs worldometers.info, hingga 27 Juni 2020 pukul 15.56 WIB, secara global terdapat 9.729.006 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 2.504.676 kasus.

Dari 9,7 juta kasus itu, 492.153 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 5.263.306 orang.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Kasus Positif COVID-19 Capai 51.427, Jawa Timur TertinggiIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya