[UPDATE] Naik 2.880, Kasus COVID-19 RI Makin Dekati 200 Ribu!

Kasus COVID-19 di Indonesia sudah capai 196.989

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 merilis perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia. Hari ini, Senin (7/9/2020), 2.880 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Total kasus COVID-19 di Tanah Air pun kini makin mendekati 200 ribu yaitu, 196.989 kasus.

DKI Jakarta masih memiliki kasus harian COVID-19 tinggi yaitu mencapai 1.046 kasus. Disusul oleh Jawa Timur 307 kasus, Jawa Tengah 264 kasus, Jawa Barat 204 kasus, dan Bali 173 kasus.

1. Sebaran COVID-19 di 34 provinsi di Indonesia

[UPDATE] Naik 2.880, Kasus COVID-19 RI Makin Dekati 200 Ribu!ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Virus corona telah menyebar ke 489 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia. Berikut ini data rincian penyebarannya:

1. Aceh 2.042 kasus
2. Bali 6.385 kasus
3. Banten 3.264 kasus
4. Bangka Belitung 243 kasus
5. Bengkulu 391 kasus
6. Yogyakarta 1.571 kasus
7. DKI Jakarta 47.379 kasus
8. Jambi 304 kasus
9. Jawa Barat 12.709 kasus
10. Jawa Tengah 15.615 kasus
11. Jawa Timur 35.941 kasus
12. Kalimantan Barat 704 kasus
13. Kalimantan Timur 5.191 kasus
14. Kalimantan Tengah 2.807 kasus
15. Kalimantan Selatan 8.837 kasus
16. Kalimantan Utara 448 kasus
17. Kepulauan Riau 1.235 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 2.855 kasus
19. Sumatera Selatan 4.745 kasus
20. Sumatera Barat 2.795 kasus
21. Sulawesi Utara 4.003 kasus
22. Sumatera Utara 7.725 kasus
23. Sulawesi Tenggara 1.706 kasus
24. Sulawesi Selatan 12.695 kasus
25. Sulawesi Tengah 252 kasus
26. Lampung 455 kasus
27. Riau 2.718 kasus
28. Maluku Utara 1.896 kasus
29. Maluku 2.164 kasus
30. Papua Barat 940 kasus
31. Papua 4.148 kasus
32. Sulawesi Barat 419 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 206 kasus
34. Gorontalo 2.201 kasus

Baca Juga: APD Minim dan Kelelahan, Nakes Terus Berguguran Hadapi COVID-19

2. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Naik 2.880, Kasus COVID-19 RI Makin Dekati 200 Ribu!Ilustrasi Swab test. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 27,2 juta orang

[UPDATE] Naik 2.880, Kasus COVID-19 RI Makin Dekati 200 Ribu!Pasien COVID-19 di Texas, Amerika Serikat. ANTARA FOTO/REUTERS/Callaghan O'Hare

Kasus virus corona atau COVID-19 di dunia saat ini sudah mencapai 27.273.893 kasus. Dalam 24 jam, terjadi kenaikan 221.723 kasus baru. Data tersebut sesuai dengan catatan World O Meter per Senin (7/9/2020) pagi pukul 06.21 WIB.

Dari total kasus COVID-19, angka sembuh berada di 19.355.647. Sedangkan, angka meninggal mencapai 887.079 kasus.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Naik 2.880, Kasus COVID-19 RI Makin Dekati 200 Ribu!IDN Times/Debbie Sutrisno

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh virus corona. 

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline Kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: Jokowi ke Menkes Terawan: Buat Desain Testing COVID-19 yang Baik 

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya