[Update] Pasien Sembuh dari COVID-19 Bertambah 298 Orang, Meninggal 22

Total kasus sembuh sudah mencapai 7.935 orang

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19, Achmad Yurianto melaporkan, pasien yang sembuh dari COVID-19 semakin meningkat. Jumlahnya kini mencapai 7.935 orang. Hal itu terjadi karena per hari ini, Selasa (2/6), ada tambahan kasus sembuh sebanyak 298 orang.

"Pasien sembuh bertambah 298 orang sehingga menjadi 7.935 orang," kata Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Selasa.

Data itu terhitung sejak 1 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga 2 Juni 2020 pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: [UPDATE] 6,3 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona, AS Tertinggi

1. Kasus meninggal di Indonesia mencapai 1.663 orang

[Update] Pasien Sembuh dari COVID-19 Bertambah 298 Orang, Meninggal 22Tim penanganan jenazah melalui jalan sempit dan rumit di sela-sela bangunan pemakaman, 17 Mei 2020. Dok. Tim Penanganan Jenazah Gugus Tugas COVID-19 Bantul

Yuri juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia telah mencapai 1.663 kasus. Per hari ini, ada penambahan kasus meninggal sebanyak 22 orang.

"Bertambah 22 orang, sehingga total kasus meninggal akumulasinya menjadi 1.663 orang," katanya.

2. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

[Update] Pasien Sembuh dari COVID-19 Bertambah 298 Orang, Meninggal 22Dok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

Baca Juga: Ciri-ciri Hidden Carrier Virus Corona, Tampak Sehat tapi Membawa Virus

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 6,3 juta orang

[Update] Pasien Sembuh dari COVID-19 Bertambah 298 Orang, Meninggal 22Pelaksanaan rapid test di pasar Polyclinic Jakabaring Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Mengutip situs worldometers.info, hingga pukul 13.35 WIB 2 Juni 2020, secara global terdapat 6.373.494 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 1.859.494 kasus.

Dari 6,3 juta kasus itu, 377.579 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 2.908.796 orang.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[Update] Pasien Sembuh dari COVID-19 Bertambah 298 Orang, Meninggal 22Rapid dan SWAB massal dilakukan demi menjamin kesehatan warga terdampak banjir di tengah wabah pandemik. (IDN Times/Zulkifli Nurdin)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: Bayi Berusia 1,5 Tahun di Jember Terjangkit COVID-19 dari Sang Ibu

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya