[UPDATE] Tim Medis Pantau 38.702 ODP dan 13.471 PDP COVID-19

#NormalBaru #HidupBersamaCorona

Jakarta, IDN Times - Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) virus corona atau COVID-19 yang tercatat masih dipantau tim medis hingga Selasa (7/7/2020), yakni 38.702 orang.

“Mereka masih terus kami pantau," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto, dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di channel YouTube BNPB Indonesia, Selasa.

Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang juga masih dipantau berjumlah 13.471 orang. Saat ini Indonesia telah menyediakan sebanyak 144 laboratorium Real Time PCR dan 114 laboratorium TCM.

1. Sebanyak 17.816 spesimen dites COVID-19 hari ini

[UPDATE] Tim Medis Pantau 38.702 ODP dan 13.471 PDP COVID-19Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Gugus Tugas mencatat, dari 6 Juli 2020 pukul 12.00 WIB hingga 7 Juli 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah spesimen yang sudah dites COVID-19 berjumlah 17.816 spesimen.

Angka tersebut berhasil melampui target 10 ribu pemeriksaan spesimen per harinya.

"(Sebanyak) 17.125 melalui tes PCR dan 691 melalui TCM," ujar Yurianto.

Baca Juga: Balitbangtan: Kalung Antivirus Corona Sudah Diujikan ke Pasien Positif

2. Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 66.226 orang

[UPDATE] Tim Medis Pantau 38.702 ODP dan 13.471 PDP COVID-19Sejumlah penumpang turun dari kapal KM Kirana IX yang bersandar di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/5). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Dari hasil pemeriksaan spesimen tersebut, Yurianto melaporkan, yang dinyatakan positif COVID-19 sebanyak 1.268 orang hari ini. Dengan demikian, kasus virus corona di Indonesia telah mencapai 66.226 jiwa.

Jawa Timur menjadi wilayah penyumbang kasus terbanyak hari ini, yaitu 280 kasus.

Sedangkan angka kematian bertambah menjadi 3.309 kasus. Walaupun demikian, kasus sembuh juga terus naik, dan sekarang berada di angka 30.785 orang.

3. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] Tim Medis Pantau 38.702 ODP dan 13.471 PDP COVID-19Pemeriksaan rapid test di Gedung PKK Provinsi Sulsel ditinjau oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Senin (6/7). Humas Pemprov Sulsel

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Timur, Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini, dengan 218 kasus positif virus corona.

Berikut data lengkap rincian penyebaran virus corona di 456 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 88 kasus
2. Bali 1.940 kasus
3. Banten 1.531 kasus
4. Bangka Belitung 171 kasus
5. Bengkulu 144 kasus
6. Yogyakarta 346 kasus
7. DKI Jakarta 12.857 kasus
8. Jambi 121 kasus
9. Jawa Barat 3.779 kasus
10. Jawa Tengah 4.878 kasus
11. Jawa Timur 14.601 kasus
12. Kalimantan Barat 344 kasus
13. Kalimantan Timur 603 kasus
14. Kalimantan Tengah 1.058 kasus
15. Kalimantan Selatan 3.695 kasus
16. Kalimantan Utara 206 kasus
17. Kepulauan Riau 313 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 1.392 kasus
19. Sumatera Selatan 2.356:kasus
20. Sumatera Barat 780 kasus
21. Sulawesi Utara 1.252 kasus
22. Sumatera Utara 1.821 kasus
23. Sulawesi Tenggara 487 kasus
24. Sulawesi Selatan 6.192 kasus
25. Sulawesi Tengah 191 kasus
26. Lampung 201 kasus
27. Riau 236 kasus
28. Maluku Utara 967 kasus
29. Maluku 830 kasus
30. Papua Barat 266 kasus
31. Papua 2.057 kasus
32. Sulawesi Barat 127 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 118 kasus
34. Gorontalo 276 kasus.

Sementara, dalam proses verifikasi di lapangan ada dua kasus.

4. Gejala dan cara pencegahan virus corona

[UPDATE] Tim Medis Pantau 38.702 ODP dan 13.471 PDP COVID-19Warga berbelanja di pasar murah yang digelar di halaman Kantor Gubernur Sulawesi Tengah di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/5). (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

https://www.youtube.com/embed/a_ovJdiT5Ko

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya