Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Instagram/@alfatihtimur

Jakarta, IDN Times - IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2019 (IMS 2019). Acara dengan tema Shaping Indonesia's Future ini akan dilangsungkan di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta, pada 19 Januari 2019.

IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini akan dihadiri 1.500-an pemimpin millennial.

CEO & Co Founder kitabisa.com M Alfatih Timur, akan menjadi salah satu pembicara di IMS 2019. Bagaimana prestasi sosok Alfatih?

1. Mantan aktivis mahasiswa dan sosial enterpreneur

Instagram/@alfatihtimur

M Alfatih Timur yang akrab disapa Timmy adalah mantan aktivis mahasiswa dan sosial enterpreneur. Ia merupakan penggerak perubahan sosial ekonomi masyarakat, melalui program urun dana (crowdfunding) yang didirikannya dengan nama KitaBisa pada 6 Juni 2013.

Sejak 2013, Timmy menangani berbagai proyek sosial yang diusulkan masyarakat. Setelah memeriksa kelayakannya, ia mengangkatnya ke kitabisa.co.id, lalu masyarakat mengumpulkan uang dengan besaran yang beragam, mulai dari Rp10.000 hingga Rp3 juta.

Uang yang terkumpul kemudian digunakan untuk pembiayaan proyek yang diusulkan masyarakat tersebut, dengan pengelolaan dan pengawasan oleh pihak lembaga KitaBisa.

2. Terinspirasi dari pekerjaan ayahnya

Instagram/@alfatihtimur

Timmy menggambarkan ayahnya sebagai lilin yang mengorbankan diri untuk menerangi lingkungan di sekitarnya, sementara Timmy ingin mempunyai energi menolong yang lebih tahan lama. Karena hal itulah, ia memilih wirausaha sosial.

“Bisnis sosial yang dapat memberikan dampak sosial sekaligus menciptakan profit sehingga berkelanjutan. Dengan begitu, saya tidak harus mengorbankan diri saya,” ujar pira kelahiran Padang, 1991.

Minat kuat menolong orang dalam diri Timmy menarik minat Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali, sehingga menjadikan pemuda itu sebagai asisten. Setelah wisuda, Timmy pernah meminta masukan kepada Rhenald soal pilihan sekolah lanjutan. Namun, Rhenald meminta ia bergabung selama beberapa tahun sebelum melanjutkan sekolahnya lagi.

Kala itu, orangtua Timmy belum sepenuhnya menyetujui. Namun, setelah diyakinkan, akhirnya mereka mendukung keputusan anaknya. Selain manjadi asisten Rhenald, Timmy juga aktif di Rumah Perubahan.

3. Belajar penggalangan dana ke Australia dan Amerika Serikat

Kitabisa.com dimulai saat Timmy bersama beberapa temannya di Rumah Perubahan yang tertantang menggarap proyek sosial yang berdampak besar. Mereka memaparkan idenya kepada Rhenald Kasali yang juga pendiri Rumah Perubahan. Rhenald menyetujui gagasan tersebut.

Gagasan itu tak hanya muncul begitu saja. Dengan beasiswa, Timmy belajar penggalangan dana ke Australia dan Amerika Serikat. Ia juga belajar soal wirausaha sosial yang kala itu mulai marak. Namun, ada hal yang tidak bisa dipelajari segera untuk bisa mengoperasikan kitabisa.com: teknologi informatika. Sehingga, Timmy menggandeng beberapa pihak untuk menguatkan tim kitabisa.com

Seiring berjalannya waktu, ternyata sebagian pendiri kitabisa.com ini tidak bisa terus bergabung karena adanya berbagai alasan. Bongkar pasang tim terjadi hingga saat ini kitabisa.com digawangi 13 orang dan menggandeng sejumlah pihak sebagai penasihat.

Dalam IMS 2019, IDN Times meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019. Survei ini dikerjakan bersama oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Alvara Research Center. Melalui survei yang melibatkan 1400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia. Simak hasilnya di IMS 2019, dan ikuti perkembangannya di situs kami ya.

Kamu tertarik ingin menjadi bagian dari IMS 2019? Buruan klik ims.idntimes.com untuk mendapatkan tiket IMS. Tiket terbatas!

Editorial Team