9 Orang Positif dalam Satu Gang, Kadinkes Malang: Bukan Klaster
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Malang tak menganggap penambahan kasus COVID-19 di Jl Jaksa Agung Suprapto Gg III itu sebagai klaster baru. Lonjakan ini sendiri muncul pasca warga bertakziah ke tetangga mereka yang meninggal karena COVID-19. Bekerjasama dengan BPBD, Kota Malang, mereka pun kini melakukan penyemprotan langsung dilakukan di lokasi tersebut.
Kasus ini bermula setelah tiga orang di gang tersebut meninggal dunia. Dua dari mereka dinyatakan positif COVID-19 itu. Satgas kemudian melakukan tracing dan pemeriksaan. Hasilnya, dari 26 orang yang sudah diperiksa dan diswab PCR, sembilan orang dinyatakan positif COVID-19. Sementara 15 lainnya dinyatakan positif swab antigen dan tengah menunggu hasil swab PCR. Saat ini para warga yang sudah dinyatakan positif COVID-19 langsung dirujuk ke rumah sakit. Sementara lainnya menjalani isolasi mandiri.
1. Masih melakukan observasi secara mendalam
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan bahwa lonjakan kasus yang terjadi di Jl Jaksa Agung Suprapto Gg III saat ini masih dilakukan observasi. Tetapi tindakan preventif berupa pembatasan aktivitas warga sudah dilakukan agar tak terjadi penyebaran kasus yang lebih luas lagi.
"Sejauh ini tidak ada klaster di Kota Malang. Penambahan kasus yang terjadi lebih kepada perseorangan. Kemarin setelah kawasan Tlogomas dan Lowokdoro teratasi muncul Rampal Celaket yang sedak kami observasi," urainya Senin (21/6/2021).
2. Lonjakan kasus juga dongkrak BOR
Penambahan kasus yang terjadi di Kota Malang dalam beberapa hari terakhir juga turut mendongkrak tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR), baik untuk ruang isolasi maupun ICU. Akhir pekan lalu untuk BOR isolasi masih terisi sebesar 28 persen secara akumulatif seluruh Kota Malang. Kini, BOR isolasi sudah mencapai 53 persen. Lalu untuk BOR ICU meningkat dari 54 persen menjadi 57 secara keseluruhan.
"Karena itu, kami terus berupaya untuk melakukan pencegahan bersama tiga pilar yakni TNI/Polri dan Pemkot Malang. Semua harus bergerak bersama," kata Husnul.
Editor’s picks
3. Total kasus aktif masih di bawah rata-rata provinsi
Meskipun terjadi kenaikan kasus hingga 8-10 per hari, Husnul menyebut bahwa jumlah kasus aktif di Kota Malang masih dibawah 1 persen, yakni 95 kasus dari total 6.898 kasus terkonfirmasi. Angka ini juga masih berada di bawah rata-rata provinsi Jawa Timur. Untuk itu, pihaknya tetap meminta kepada masyarakat untuk selalu taat pada protokol kesehatan.
"Ini yang harus dipahami, bagaimana masyarakat harus terus menjalankan prokes. Kemudian sebisa mungkin harus mengurangi mobilisasi ke daerah-daerah yang memiliki potensi penyebaran Covid-19 yang tinggi," sambungnya.
Baca Juga: Waspada! BOR ICU di RS Kota Malang Terisi Lebih 50 Persen
4. Tak ada pilihan selain prokes
Husnul menyebut bahwa dalam situasi seperti saat ini memang pilihan paling tepat adalah tetap menjalankan prokes secara tertib. Paling tidak ketaatan kepada protokol kesehatan memang sangat tepat untuk upaya pencegahan COVID-19. Pasalnya beberapa lonjakan kasus yang ada di Kota Malang sebagian besar memang diawali dari ketidaktaatan terhadap prokes.
"Memang saat ini pengetatan prokes ini yang paling penting dan harus terus dilakukan," pungkasnya.
Baca Juga: 9 Orang Positif COVID-19, 9 RT di Kota Malang Didisinfeksi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.