Sambatan Distributor Soal Naiknya Harga Kedelai

Banyak produsen yang kurangi produksi  

Malang, IDN Times - Kenaikan harga kedelai yang cukup tinggi membuat banyak produsen tempe mengurangi produksinya. Hal tersebut berimbas pada distributor kedelai yang juga merasakan penurunan permintaan. Salah satunya adalah UD Sumber Rezeki di Jl Sanan, distributor kedelai di sentra produksi tempe Sanan, Blimbing, Kota Malang. Selama terjadi kenaikan harga kedelai sejak bulan lalu, permintaan dari produsen sedikit lesu.

"Sekarang permintaan bahan baku agak sepi. Karena ada produsen yang bisanya ambil 100 Kg kini berkurang hanya 80 Kg menyesuaikan harga," kata Rosda, Distributor kedelai Sanan, Selasa (8/6/2021). Dalam waktu tiga hari terakhir memang harga mengalami kenaikan terus. Setiap harinya naik Rp100 per kilogram. Sekarang harga per kilogram Rp10.700. 

1. Proses kedatangan kedelai juga lebih lambat

Sambatan Distributor Soal Naiknya Harga KedelaiKetersediaan bahan baku tempe di salah satu distributor kedelai Sanan. IDN Times/Alfi Ramadana

Kendala lain yang juga dihadapi oleh para distributor, kata Rosda, adalah kedatangan bahan baku lebih lama selama pandemik. Pasalnya kedelai tersebut merupakan impor dari Amerika Serikat dan pemeriksaan setiap masuk pemberhentian menjadi lebih lama. 

"Sekarang juga harga kedelai ini bergantung pada index saham. Jadi tidak bisa diprediksi kapan naik dan kapan turun. Terlebih biaya angkutnya juga makin mahal karena pandemik COVID-19," tambahnya. 

2. Tak berani ambil stok banyak

Sambatan Distributor Soal Naiknya Harga KedelaiPekerja menurunkan kiriman bahan baku kedelai ke salah satu distributor di Sanan. IDN Times/Alfi Ramadana

Kondisi seperti itu juga membuat Rosda tak berani mengambil stok kedelai terlalu banyak. Terlebih daya beli masyarakat juga belum stabil. Jika sebelum pandemik COVID-19 dirinya bisa mengambil stok kedelai hingga satu truk penuh, saat ini hanya separuh saja.

"Sekarang produsen juga produksinya menurun. Jadi kami juga tidak berani ambil terlalu banyak," sambungnya. 

Baca Juga: Produsen Tempe di Jombang Babak Belur Dihantam Pandemik 

3. Penutupan tempat wisata juga berpengaruh

Sambatan Distributor Soal Naiknya Harga KedelaiPara pekerja menurunkan kedelai di distributor Sanan. IDN Times/Alfi Ramadana

Selain itu, menurunnya sektor pariwisata juga sangat berpengaruh pada penjualan kedelai. Saat tempat-tempat wisata ditutup maka otomatis produsen oleh-oleh keripik tempe juga tidak bisa berproduksi dengan normal. 

"Biasanya barang keluar bisa mencapai 8-9 ton. Sekarang paling banyak mencapi 7 ton," tandasnya. 

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe Malang Pilih Naikkan Harga Jual   

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya