Jakarta, IDN Times - Para pekerja rumah tangga (PRT) melakukan aksi mogok makan di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Aksi simbolik ini dilakukan untuk menuntut DPR dan pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).
Koordinator JALA PRT, Lita Anggraini menyatakan 19 tahun RUU PPRT diperjuangkan, tetapi tidak kunjung UUU. Walaupun sudah menjadi RUU inisiatif oleh DPR RI, tetapi saat ini RUU PPRT justru menjadi sandera politik di DPR.
“Ini ironi dengan pembangunan yang banyak didengungkan seperti no one left behind, tapi PRT ternyata ditinggalkan. Ini menunjukkan pengabaian terhadap nasib PRT," kata Lita Anggraini, dalam keterangannya, Senin.
Lita menjelaskan, aksi ini digelar dengan menyajikan piring kosong berisi sikat kamar mandi, batu-bata, rantai, dot bayi, spon pencuci piring, yang menandakan situasi kerja buruk yang dialami PRT.
"Aksi piring kosong in menandakan PRT yang menahan lapar karena jam kerja yang panjang dan tidak bisa berkata tidak, karena harus terus bekerja. Rata-rata PRT kan takut mengatakan lapar atau capek, jadi terus bekerja. Selain itu piring juga menunjukkan rantai yang mengartikan kekerasan dan perbudakan modern yang terjadi pada PRT," kata Lita Anggraini.