Tom Lembong, Hashim, Andika Perkasa Bahas Pilpres di AS

Apa saja yang mereka bahas, ya?

Jakarta, IDN Times – Tiga perwakilan pasangan capres-cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2024 menghadiri acara bertajuk “Indonesia’s Election 2024: Authoritative In-Depth Insight” yang digelar The United States Indonesian Society (USINDO) di Washington D.C., Amerika Serikat,  9-12 Januari 2024.

Ketiga perwakilan tersebut yakni Andika Perkasa sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan (TPN) Ganjar-Mahfud, Tom Lembong sebagai Wakil Kapten Tim Nasional Anies-Muhaimin, dan Hashim Djojohadikusumo sebagai Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Mereka memaparkan visi misi ketiga paslon serta strategi memperkuat hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Berikut IDN Times sajikan rangkuman poin-poin inti dari ketiga representatif tersebut. Yuk, disimak baik-baik!

Baca Juga: Tom Lembong Dilaporkan, Anies: Saya Percaya Bawaslu Berintegritas  

1. Anies berkomitmen merevisi UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK

Tom Lembong, Hashim, Andika Perkasa Bahas Pilpres di ASTom Lembong pada acara USINDO di Washington D.C., Amerika Serikat (youtube.com/@theusindo20)

Salah satu yang dibahas oleh Tom Lembong adalah isu lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menurut timnya kini tidak lagi independen karena KPK berada di bawah kuasa presiden langsung.

“Yang tadinya lembaga yang paling dipercayai, kini hanya menjadi bagian dari pegawai negeri kita, yang langsung di bawah kuasa presiden. Sejak itu, KPK menjadi sangat dipolitisasi,” katanya.

Tom pun mengangkat kasus yang terjadi beberapa pekan lalu, yakni ketika eks ketua KPK, Fihri Bahrul, ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri karena melakukan pemerasan uang dengan menyalahgunakan kekuasaan, sehingga terpaksa mengundurkan diri.

Terkait masalah ini, Tom mengingatkan kembali akan komitmen Anies yang selalu disampaikan kepada publik bahwa jika ia terpilih menjadi presiden, UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK akan direvisi.

Selain itu Anies juga berkomitmen menunjuk pejabat berdasarkan kompetensi dan prestasi, termasuk menteri teknokratis untuk menduduki posisi kunci di kabinet dan lainnya.

Baca Juga: Hashim: Prabowo-Gibran Akan Perjuangkan UU Antikekerasan Hewan

2. Prabowo akan mendorong sektor kesehatan Indonesia yang terbuka kepada spesialis dari luar negeri

Tom Lembong, Hashim, Andika Perkasa Bahas Pilpres di ASHashim Djojohadikusumo pada acara USINDO (youtube.com/@theusindo20)

Sementara itu Hashim menyatakan bahwa Prabowo akan berkomitmen mendorong sektor kesehatan Indonesia yang lebih terbuka akan keterlibatan para spesialis dari luar negeri.

“Sektor kesehatan di Indonesia masih seperti sebuah serikat, seperti kartel, sangat proteksionis,” katanya.

Dia menjelaskan Indonesia masih kekurangan dokter spesialis yang jangka waktu pendidikannya bertahun-tahun. Jadi, menurutnya, masalah ini tidak bisa diselesaikan dalam masa pemerintahan pertama.

Namun demikian, jika Prabowo menang pada pilpres nanti, dia memperkirakan pemerintahan di masa depan akan lebih melibatkan dokter spesialis dari luar negeri untuk datang, mendidik, dan berpraktik di Indonesia.

Selain itu, dia juga membahas sektor lain seperti seni budaya dan ekonomi kreatif. Dia mendorong dan menganjurkan perusahaan-perusahaan dari Amerika untuk lebih aktif dalam terlibat di dalam Indonesia.

“Masih banyak potensi, tapi menurut saya perusahaan-perusahaan Amerika harus lebih agresif,” ujar Hashim. 

Baca Juga: Andika Perkasa Beri Masukan ke Ganjar soal Tema Debat Isu Pertahanan

3. Ganjar pasang target pertumbuhan ekonomi Indonesia 7 persen

Tom Lembong, Hashim, Andika Perkasa Bahas Pilpres di ASAndika Perkasa pada acara USINDO di Washington D.C., Amerika Serikat (youtube.com/@theusindo20)

Adapun Andika Perkasa mengatakan target 7 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditentukan oleh Ganjar merupakan target yang cukup ambisius. Namun hal ini justru karena Ganjar mengetahui bahwa populasi Indonesia akan mencapai bonus demografi dalam beberapa tahun ke depan.

“Sebanyak 70 persen dari populasi kita akan berada dalam usia produktif. Jadi kita tidak punya pilihan. Kita harus menyediakan lapangan kerja bagi demografi usia kerja kita, dan juga mendorong kreativitas agar semua orang terlibat,” ujarnya.

Selain itu, Andika juga mengangkat masalah investasi dalam Indonesia yang masih terhambat oleh birokrasi. Katanya, Ganjar dan Mahfud pun menyadari ini, dan bagi mereka bukanlah hal yang sulit atau mustahil diperbaiki.

“Kita hanya harus menunjukkan kepada mereka reward and punishment,” ujarnya.

USINDO adalah organisasi bi-nasional dan non-pemerintah yang dibentuk untuk meningkatkan pemahaman satu sama lain antara Amerika Serikat dan Indonesia, serta memperkuat hubungan kedua negara tersebut dan penduduknya. USINDO memiliki lebih dari 8,000 anggota yang hampir setengahnya berada di Indonesia, dan sisanya di Amerika Serikat dan negara lain. 

Baca Juga: Tom Lembong Ngaku Introvert dan Tak Nyaman Viral di Publik

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya