Akhirnya! Produk Jadi qRT-PCR Siap Didistribusikan

Anak bangsa berhasil ciptakan qRT-PCR

Jakarta, IDN Times - Kabar baik datang dari TRFIC19, satuan khusus riset dan inovasi bentukan BPPT yang ditugaskan untuk mengembangkan qRT-PCR lokal. Setelah proses yang cukup panjang, 50.000 test-kit gelombang pertama pun rampung diproduksi. Dengan persiapan yang matang, Bio Farma akan segera bergerak cepat dalam proses pendistribusiannya. Simak penjelasannya di bawah ini!

1. Usainya produksi test-kit gelombang pertama

Akhirnya! Produk Jadi qRT-PCR Siap DidistribusikanSeorang dokter berjalan di dekat alat tes swab virus corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020) ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Per tanggal 16 Mei 2020, sejumlah 53.880 test-kit yang dikembangkan menggunakan strain virus lokal tersebut telah selesai diproduksi. Memakan waktu produksi selama 4 hari, distribusi kini menjadi fokus utama TFRIC19, terutama Bio Farma sebagai penanggung jawab produksi sekaligus pendistribusian test-kit tersebut. "Kami bersama BPPT, serta beberapa pihak terkait lain sudah sangat siap distribusikan hasil produksi ini ke sebagian besar wilayah di Indonesia. Tinggal tunggu peluncuran secara resmi oleh Bapak Joko Widodo pada tanggal 20 Mei 2020 mendatang," ungkap Iin Susanti selaku Quality Assurance Bio Farma.

2. Sistem pendistribusian rantai dingin

Akhirnya! Produk Jadi qRT-PCR Siap DidistribusikanDok. GMS-DENSO

Seperti yang telah disebutkan pada poin pertama, pada proyek ini, Bio Farma mengemban tanggung jawab ganda, yaitu dalam proses produksi sekaligus distribusinya. Iwan Setiawan sebagai Head Corporate Communications dari Bio Farma menyatakan, "Pendistribusian dilakukan oleh Bio Farma karena kami dinilai telah memiliki pengalaman distribusi rantai dingin, ya, bagaimana agar suhu terus kurang dari sama dengan -20° C. Untuk daerah Jakarta dan Tangerang, pendistribusian akan dibantu oleh pihak DENSO-GMS dengan menggunakan mobil berpendinginnya."

Rencananya, test-kit ini akan didistribusikan ke seluruh Indonesia, tak terkecuali Litbangkes Aceh, BBLK Palembang, dan sejumlah lab lain yang berada di luar Pulau Jawa. Pendistribusiannya tentu dilaksanakan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti banyaknya kasus dalam area sasaran, kapabilitas lab atau rumah sakit. "Fasilitas kesehatan untuk melakukan pengujian berbasis PCR ini vital untuk dipertimbangkan. Penentuan lokasi akan ditentukan oleh BPPT sebagai ketua Gugus Tugas TFRIC19 dengan mempertimbangkan masukan dari pihak-pihak terkait, seperti BNPB, Kemenkes, Bio Farma dan East Ventures sebagai pengelola dana donasi  dari gerakan Indonesia PASTI BISA," ujar Iwan. 

Willson Cuaca selaku Co-Founder dan Managing Partner dari East Ventures turut menambahkan, “Test-kit RT-qPCR kreasi dan produksi lokal kini telah tersedia di Indonesia. Dalam 2 bulan, sebuah ide telah terealisasi menjadi produk yang langsung bisa dimanfaatkan dalam upaya penanggulangan wabah COVID-19. Ini menunjukkan bahwa talenta dan industri berbasis sains Indonesia memiliki kemampuan untuk beinovasi merespons kebutuhan bangsa, mulai dari hulu hingga hilir. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk membangun ketahanan healthcare Indonesia yang berkelanjutan.”

3. Punya mimpi dan terwujud

Akhirnya! Produk Jadi qRT-PCR Siap DidistribusikanWordpress

Berangkat dari keinginan untuk dapat segera mengetahui penyebaran COVID-19 di Indonesia, tekad untuk dapat memproduksi test-kit dengan strain virus lokal pun muncul. Dengan proses yang bisa dibilang penuh perjuangan, "Kita bangga bahwa kita dapat mewujudkannya. Semangat kolaborasi, sinergi, dan kebersamaan yang kita miliki membuktikan bahwa tak ada yang tak bisa dicapai oleh putra-putri bangsa Indonesia. Kemandirian Indonesia bukan hanya sebatas slogan yang sering diucapkan, namun sulit diwujudkan. Produksi qRT-PCR yang telah berhasil diwujudkan ini merupakan salah satu bukti kemandirian kita," Iwan menegaskan.

Topik:

  • Amelia Rosary

Berita Terkini Lainnya