Milestone: Bio Farma Rampung Produksi 50.000 Test-Kit Pertama!

Proses kilat, kualitas tetap dimonitor

Jakarta, IDN Times - Setelah melalui proses yang cukup panjang, Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19) akhirnya telah rampung memproduksi 50.000 test-kit lokal gelombang pertama pada tanggal 16 Mei 2020. Memperoleh keterangan dari Bio Farma sebagai penanggung jawab produksi, IDN Times telah merangkum beberapa detail substansial yang masyarakat perlu ketahui mengenai perkembangan produksi test-kit karya anak bangsa ini.

1. Produksi gelombang pertama dibagi jadi beberapa kloter

Milestone: Bio Farma Rampung Produksi 50.000 Test-Kit Pertama!bumn.go.id

Dimulai pada Selasa, tanggal 12 Mei 2020 lalu, produksi 50.000 test-kit pertama dibagi menjadi 4 kloter. Akumulasi hasil produksi dari kloter pertama hingga keempat ditargetkan dapat mencapai 1.820 boks, tetapi pada kenyataannya, keempat kloter tersebut hanya dapat memproduksi 1.796 boks test-kit

Meski tak sepenuhnya mencapai target kloter, jumlah qRT-PCR yang berhasil diproduksi tetap melampaui target total TFRIC19, yakni 50.000 alat uji. Iwan Setiawan, Head Corporate Communications Bio Farma, menyatakan, “Perlu diketahui bahwa pada 1 boks, terdapat 30 test-kit di dalamnya. Maka, bila dikalkulasikan, jumlah total yang berhasil diproduksi oleh Bio Farma adalah sejumlah 53.880 test-kit, angka ini tentu melampaui target keseluruhan yang ditetapkan oleh TFRIC19.”

2. Beberapa sampel akan diambil untuk keperluan Quality Control (QC)

Milestone: Bio Farma Rampung Produksi 50.000 Test-Kit Pertama!Proses uji lab makanan takjil yang dilakukan BPOM Semarang. Dok Humas BPOM

Eror pada produksi massal merupakan hal yang umum terjadi. Untuk memastikan mutu test-kit sesuai dengan standar protokol yang telah ditetapkan, QC tentu wajib dilaksanakan. Untuk memenuhi keperluan QC test-kit qRT-PCR lokal, sebanyak 2 boks test-kit dari masing-masing kloter telah diambil untuk menjadi representatif kualitas.

Iwan menerangkan, “Dari 2 boks tersebut, boks pertama dijadikan sebagai objek uji fungsional. Uji ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah test-kit tersebut dapat digunakan dengan baik, sesuai dengan standar yang telah diterapkan. Sedangkan 1 boks yang lainnya dijadikan sebagai sampel produk yang nantinya akan menjadi tolok ukur komparasi bila ada komplain dari pihak eksternal mengenai test-kit tersebut.” 

3. Produksi 50.000 test-kit COVID-19 kedua

Milestone: Bio Farma Rampung Produksi 50.000 Test-Kit Pertama!Humas Pemprov Sulteng

Segera setelah 50.000 test-kit gelombang pertama usai digarap dan siap didistribusikan, produksi 50.000 test-kit gelombang kedua diharapkan dapat segera dilaksanakan. Timeline produksi yang terdiri dari kloter-kloter selanjutnya pun telah disiapkan dan tinggal menunggu eksekusi. Produksi massal gelombang kedua ini tentu merupakan hasil evaluasi dan optimalisasi produksi gelombang pertama. Iwan menegaskan, “Koreksi ini tentu dilaksanakan untuk memaksimalisasi yield, serta meminimalisasi risiko yang mungkin timbul selama proses produksi berlangsung. Belajar dari pengalaman, lah.”

Topik:

  • Amelia Rosary

Berita Terkini Lainnya