Setelah Test-Kit Gratis, Bio Farma Komersialisasi qRT-PCR Lokal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setelah rampung menyelesaikan produksi 100.000 test-kit qRT-PCR dengan strain virus lokal, Bio Farma, sebagai salah satu anggota TFRIC19 Sub Task Force 2, telah rampung mendistribusikannya ke 45 lab dan rumah sakit terverifikasi di seluruh Indonesia. Test-kit berjumlah 100.000 unit ini didistribusikan secara cuma-cuma. Namun, sebagai langkah lanjutan, Bio Farma telah memutuskan untuk memproduksi lebih banyak test-kit dan mengkomersialisasikannya.
Untuk mengetahui rencana Bio Farma terkait proses komersialisasi tersebut secara lebih detail, yuk, kita simak artikel berikut!
1. Latar belakang komersialisasi qRT-PCR
Ada sebuah latar belakang yang mendorong adanya proses komersialisasi ini. Iwan Setiawan, Head of Corporate Communications Bio Farma, menjelaskan, “Berhubung kit diagnostik qRT-PCR COVID-19 dengan gold standard ini masih dibutuhkan oleh banyak rumah sakit dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, memproduksi lebih banyak test-kit tentu kembali menjadi urgensi. Oleh karenanya, setelah selesai produksi 100.000 test-kit dalam bentuk donasi, Bio Farma akan melanjutkan proses produksi dan pemasaran alat uji COVID-19 itu sendiri.” Produk yang telah mulai dikomersialisasikan pada awal Juni ini nantinya akan diluncurkan dengan nama Kit Diagnostik RT-PCR BioCov-19.
2. Proses komersialisasi test-kit buatan anak bangsa
Produk komersial test-kit qRT-PCR telah mulai diproduksi sejak tanggal 2 Juni 2020 lalu. Setiap minggunya, Bio Farma akan meluncurkan 50.000 test-kit komersial. Produksi akan terus berlangsung sampai batas waktu tak ditentukan, tergantung pada angka permintaan di pasar. Untuk proses produksi dan kontrol kualitas, Iwan menegaskan, “Seperti layaknya semua produk yg Bio Farma hasilkan, tahapan komersialisasinya adalah sama. Dimulai dari produksi dengan jaminan kualitas yang ketat oleh Bio Farma, kemudian dilanjutkan dengan penjualan produk sesuai dengan prosedur yang ada.” Hal terpenting yang perlu diketahui oleh masyarakat, menurut Irwan, adalah adanya jaminan harga yang jauh lebih terjangkau untuk masyarakat Indonesia.
3. Pentingnya proses komersialisasi
Selain untuk memenuhi kebutuhan banyak fasilitas kesehatan di Indonesia secara umum, komersialisasi ini juga penting untuk membuktikan kepada masyarakat luas bahwa produk dalam negeri pun tidak kalah dengan produk impor yang sekarang beredar luas di Indonesia. “Tentu masih dengan jaminan kualitas yang tinggi, juga hasil validasi untuk sensitivitas dan spesifisitas yang mendekati 100%. Produk ini sangat layak dipakai untuk mengganti produk impor yang ada,” terang Iwan. Singkatnya, komersialisasi produk dalam negeri ini akan menjadi kebanggaan nasional dan bukti kemandirian bangsa bahwa produk diagnostik COVID-19 telah cepat terwujud.