AHY Sebut Prabowo Masih Tunggu Waktu Bahas Susunan Kabinet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan Koalisi Indonesia Maju (KIM), pengusung Prabowo-Gibran belum membahas susunan kabinet untuk pemerintahan mereka pada 2024-2029.
Koalisi sampai hari ini masi menunggu hasil resmi penghitungan suara konkret Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan diumumkan pada 20 Maret 2024 yang akan datang.
KPU menghentikan penayangan grafis real count perolehan suara di Sirekap, pemilu2024.kpu.go.id. Kendati, berdasarkan data terakhir yang muncul di situs KPU, Rabu (6/3/2024) pukul 9.00 WIB, redaksi mencatat pasangan Prabowo-Gibran masih unggul. Keduanya berhasil mengumpulkan suara sebanyak 58,82 persen atau 75.363.105.
"Kita belum ke sana. Kita sama-sama masih menghormati penghitungan suara oleh KPU. Saya tidak ingin tergesa-gesa. Saya rasa Pak Prabowo juga bijak beliau mengatakan tunggu dulu," kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
1. Ketum partai pengusung Prabowo-Gibran belum bertemu usai pencoblosan
Menteri ATR itu menyampaikan, para ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran belum pernah mengadakan pertemuan, usai pencoblosan pada 14 Febuari 2024 lalu.
Pembahasan susunan kabinet kata dia belum dilakukan untuk menghindari narasi negatif di masyarakat. Sebab, KPU belum mengumumkan secara resmi pemenang Pilpres 2024.
"Memang kita menunggu supaya tidak menimbulkan kegaduhan yang tidak diperlukan. Kita menghormati, masing-masing partai juga punya tugas mengawal suaranya, ada pilegnya," tuturnya.
Baca Juga: AHY: Demokrat Diterima Baik di Kabinet, Bukan Formalitas
2. Prabowo bakal umumkan susunan kabinet pada waktu yang tepat
Editor’s picks
AHY menyampaikan, pada saatnya nanti Prabowo-Gibran akan memanggil seluruh ketua umum partai pengusung untuk membahas kabinet pemerintahan yang akan datang.
"Dan pada saatnya tentu Pak Prabowo akan mengundang para ketum parpol, termasuk Demokrat. Koalisi Indonesia Maju ini bagaimana melihat ke depan menyusun langkah-langkah taktis dan strategis. Pertama, tentu membicarakan apa saja yang bisa segera dieksekusi," kata AHY.
Sebab kata dia, kabinet Prabowo nanti memang membutuhkan tim yang kuat untuk menyukseskan pemerintahannya selama lima tahun yang akan datang.
"Tetapi membutukan tim yang kuat, tim yang juga handal. Itulah mungkin baru kita bicara tentang formasi kabinet, formasi peran dari masing-masing parpol maupun orang-orang yang akan didudukkan di dalamnya," imbuhnya.
Baca Juga: AHY: Demokrat Siap Kawal Pemerintahan Jokowi Supaya Khusnul Khotimah
3. Jokowi diprediksi bakal jadi mentor di kabinet
Sebelumnya, Pengamat Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo, menilai Prabowo Subianto akan menjadikan Preside Jokowi sebagai mentor di kabinetnya. Menurutnya, Prabowo juga berkomitmen melanjutkan kebijakan pemerintahan Jokowi.
“Saya pikir pelibatan Pak Jokowi dalam pemerintahan baru ini adalah mungkin bertindak sebagai seorang mentor atau mungkin di sini penasihat politik atau kebijakan bagi pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan,” ujar Wasisto.
Wasisto menilai, hadirnya Jokowi sebagai mentor dinilai tak akan mengintervensi pemerintahan era Prabowo. Menurutnya, Jokowi akan memberikan masukan terkait arah kebijakan menuju Indonesia emas 2045.
“Jadi, untuk memberikan masukan, arahan soal apa saja yang harus dilanjutkan dari pemerintahan Jokowi sekarang,” kata dia.