Enggan Direlokasi Usai Kebakaran Depo Pertamina, Warga: Kami Betah 

Ekosistem di kawasan itu disebut warga sudah terbentuk

Jakarta, IDN Times - Masyarakat Tanah Merah Bawah enggan direlokasi setelah adanya insiden kebakaran hebat yang terjadi di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang.

Ketua RW 9, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Abdu Syakur, memastikan warganya masih betah untuk menempati kawasan tersebut. Dia mengatakan, setidaknya ada 1.400 kepala keluarga yang tinggal di kawasan RW 9.

“Warga masih betah di sini, alasannya mereka dari dulu, dari orang tua mereka udah turun-temurun,” katanya kepada IDN Times, Senin (6/3/2023),

Syakur mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun sarana umum seperti jalan dan listrik yang dianggarkan melalui APBD 2022 di wilayah tersebut.

Menurut dia, pembangunan sarana dan prasana sudah direncanakan sejak tahun 2020 dan 2021, tetapi tertunda karena adanya pandemik COVID-19.

“Ini APBD sudah masuk, jalan yang kita injak ini, APBD DKI Jakarta tahun 2022. Sebetulnya, 2021 atau 2020 karena terbentur oleh COVID-19 itu tertunda, realisasi 2021-2022,” ucapnya.

Selain itu, alasan lain mengapa warga setempat masih betah karena menurut Syakur saat ini secara komunitas di kawasan Tanah Merah Bawah sudah terbentuk.

Masyarakat juga ingin supaya kampung ini bisa menjadi kampung yang layak huni.

“Ya betul. Karena masyarakat di sini komunitasnya sudah terbentuk. Ekonominya sudah terbentuk. Sosialnya sudah terbentuk. Kami ingin membentuk ini kampung layak huni,” ujar dia.

Sebelumnya, Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo memberi dua opsi untuk menangani kondisi keberadaan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang usai terbakar pada Jumat (3/3/2023) malam

Dia mengatakan, ada kemungkinan depo Plumpang yang dipindahkan atau warga sekitar depo yang dipindahkan karena berada di zona berbahaya.

"Saya sudah perintahkan kepada Menteri BUMN juga Gubernur DKI untuk segera mencari solusi dari kejadian yang terjadi di Plumpang, terutama karena ini memang zona bahaya, tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya, bisa saja (depo) Plumpang-nya digeser, ter-reklamasi atau penduduknya yang digeser, direlokasi," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Beri Dua Opsi soal Nasib Warga Plumpang, Ini Jawaban Heru Budi

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya