Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Berdampak pada Presidential Club?

Sikap Ganjar mewakili PDIP?

Intinya Sih...

  • Ganjar Pranowo mendeklarasikan diri sebagai oposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.
  • Analis politik menilai sikap Ganjar bisa mewakili PDIP dan memperkuat posisi partai di barisan oposisi.
  • Adanya wacana "presidential club", PDIP diprediksi sulit bergabung jika Megawati tidak setuju.

Jakarta, IDN Times - Mantan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo mendeklarasikan diri sebagai oposisi, yakni berada di luar pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago menilai, sikap Ganjar tersebut bisa saja mewakili PDIP. Dia mengatakan, dalam peta Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah ada ruang bergabungnya NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Ganjar mungkin saja diuntungkan jika PDIP oposisi, karena daya tawar politiknya tetap tinggi,” ujar dia dalam keterangannya, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga: Isu Kabinet Prabowo Punya 40 Menteri, Ganjar: Ada Batasan di UU

1. Puan dinilai bisa menangkap peluang berbeda

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Berdampak pada Presidential Club?Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah) saat menjawab pertanyaan awak media usai memimpin rapat paripurna. (IDN Times/Amir Faisol)

Ruang tersebut menjadikan PDIP lebih realistis berada di barisan oposisi. Namun, situasi tersebut mungkin saja berbeda, jika di PDIP, Puan Maharani membaca peluang berbeda tentang langkah strategis PDIP kedepannya.

"Bagi Puan Maharani ini bisa saja menjadi peluang baru melihat situasi politik, apalagi adanya wacana presidential club yang digagas oleh Prabowo," ujar Arifki.

2. Wacana presidential club bisa buntu karena PDIP oposisi

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Berdampak pada Presidential Club?Presiden Terpilih Prabowo Subianto (IDN Times/Yosafat Diva Bayu)

Arifki turut menanggapi adanya wacana presidential club yang digagas oleh Prabowo Subianto. Dia menilai, mungkin saja presidential club tidak terealisasi jika PDIP berada di barisan oposisi.

Menurut dia, Megawati sebagai Ketua Umum PDIP tentu akan mengambil sikap yang sangat keras dan tegas atas wacana tersebut. Kendati, dia menilai, presidential club tanpa keberadaan Megawati mungkin saja terjadi.

Apalagi ide tersebut bakal mempertemukan Megawati dengan Jokowi dan SBY secara rutin. Dibalik belum harmonisnya hubungan tokoh-tokoh tersebut, ide yang dibangun Prabowo cukup menarik sebagai bagian dari persatuan bangsa dan rekonsiliasi elite pasca-pilpres.

"Presidential club tersebut susah terjadi, apalagi jika PDIP dipisahkan posisi Megawati sebagai mantan presiden dan ketua umum partai,” kata dia.

“Jika belum selesai, maka bakal sulit mewujudkan hal tersebut. Meskipun wacana itu sangat baik," imbuh Arifki.

3. Ganjar tegaskan bakal di luar pemerintahan Prabowo

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Berdampak pada Presidential Club?Ganjar dan Mahfud di acara halalbihalal TPN, Senin (6/5/2024). (IDN Times/Muhamamd Ilman Nafi'an)

Mantan Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, menegaskan tidak akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Ganjar menyatakan akan mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran dengan cara-cara yang lain.

"Untuk mencintai Republik ini, kita akan mengawal dengan cara lain dan saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini," ujar Ganjar.

Meski demikian, Ganjar mengaku sangat menghormati pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia berjanji akan senantiasa melakukan kontrol terhadap pemerintahan.

"Politiknya ada, cara berpolitik yang benar tidak musti dengan cara keras dan semua sama-sama terhormat, tidak perlu saling mencibir," kata dia.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya