Garuda Terlambat Angkut Haji, Anggota DPR: Open Tender Semua Maskapai

Open tender harus dibuka supaya persaingan ekonomi sehat

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VIII DPR RI, Wisnu Wijaya, menyoroti masalah keterlambatan keberangkatan calon jemaah haji yang terus berulang. Masalah terbaru terkait kerusakan mesin saat akan mengangkut calon jemaah haji kloter 41 untuk embarkasi Donohudan.

Wisnu mengatakan, keterlambatan keberangkatan ini berefek domino untuk keterlambatan pemberangkatan klompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia.

“Akibatnya, jumlah calon jemaah yang terdampak keterlambatan jadi lebih banyak, bahkan ada yang terpaksa menunggu hingga tujuh jam. Ini jelas sangat melelahkan secara fisik dan mental, khususnya bagi kondisi kesehatan calon jemaah haji lansia. Akhirnya, calon jemaah kembali dikorbankan akibat layanan yang tidak profesional dari pihak maskapai,” kata Wisnu dalam keterangannya, Minggu (26/5/2024).

Baca Juga: Protes Keras Kemenag ke Garuda: Banyak Alasan!

1. Dorong adanya open tender bagi semua maskapai

Garuda Terlambat Angkut Haji, Anggota DPR: Open Tender Semua MaskapaiPesawat Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Anggota DPR RI F-PKS itu menegaskan, sejak awal sudah mendorong supaya dilakukan evaluasi secara mendasar terkait layanan penerbangan haji Indonesia selama ini.

Salah satunya, kata Wisnu, adalah gagasan terkait pengadaan layanan penerbangan bagi jemaah haji yang harus dibuka seluas-luasnya bagi semua maskapai.

“Dua insiden krusial yang terjadi dalam rentang waktu kurang dari dua pekan ini semakin memperkuat urgensi untuk segera dilakukannya evaluasi mendasar terhadap pengadaan maskapai haji selama ini,” kata dia.

“Sejak awal, posisi kami adalah mendorong dibukanya kesempatan yang seluas-luasnya bagi setiap maskapai untuk berlomba memberikan penawaran dan layanan terbaik bagi calon jemaah haji,” imbuh Wisnu.

2. Open tender maskapai harus dibuka biar persaingan lebih sehat

Garuda Terlambat Angkut Haji, Anggota DPR: Open Tender Semua MaskapaiPesawat Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Melalui mekanisme open tender yang transparan ini, menurut Wisnu, diharapkan ada kompetisi sehat. Sehingga, dengan adanya kompetisi itu bisa menghasilkan harga bersaing sekaligus bisa memberi lebih banyak opsi atau tawaran bagi pengambil kebijakan untuk menentukan layanan yang lebih menjanjikan dan berkualitas.

Wisnu meyakini ada banyak maskapai yang tertarik untuk mengambil bagian dalam proses penyelenggaraan haji ini, mengingat Indonesia adalah negara dengan penyumbang jumlah jemaah haji terbesar di dunia.

Dia berharap evaluasi pengadaan maskapai tersebut bisa berpengaruh terhadap komponen pembentuk biaya haji dan layanan yang ditawarkan pada masa mendatang, sehingga tidak lagi memberatkan calon jemaah.

“Ada banyak maskapai yang tertarik untuk mengambil bagian dalam proses penyelenggaraan haji ini, mengingat Indonesia adalah negara dengan penyumbang jumlah jemaah haji terbesar di dunia,” kata dia.

Baca Juga: Kemenag Sebut Garuda Gagal Layani Penerbangan Jemaah Haji

3. Jemaah haji yang terdampak keterlambatan harus diberi kompensasi

Garuda Terlambat Angkut Haji, Anggota DPR: Open Tender Semua MaskapaiSuasana Mas'a atau tempat sai. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Lebih lanjut, Wisnu juga mendorong agar calon jemaah haji yang terdampak kerugian akibat penundaan ini diberikan kompensasi yang sepadan.

Dia mengatakan, Komisi VIII DPR mendukung Kementerian Agama mengawal pemberian kompensasi dari pihak maskapai kepada calon jemaah sampai semuanya terpenuhi.

“Besarnya biaya haji yang ditanggung oleh jemaah pada tahun ini, di mana komponen penerbangan menjadi salah satu penyumbang biaya tertinggi BPIH, seharusnya sepadan dengan layanan yang mereka terima. Namun kenyataannya mereka justru mendapat pelayanan yang mengecewakan,” kata Wisnu.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya