Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kepulauan Seribu, Ini Penjelasan BMKG
![Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kepulauan Seribu, Ini Penjelasan BMKG](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20221208/whatsapp-image-2022-12-08-at-105315-7b727808b4120626fa192ccb3720ef35_600x400.jpeg)
Intinya Sih...
- Gempabumi dengan kekuatan M5,1 terjadi di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
- Gempabumi tidak berpotensi tsunami dan belum ada laporan kerusakan yang signifikan
- BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap bangunan yang retak atau rusak akibat gempa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait gempabumi dengan kekuatan Magnitudo 5,1 yang terjadi di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, pusat gempabumi terletak pada koordinat 5,83° LS; 106,63° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 14 Km arah Tenggara Kepulauan Seribu pada kedalaman 265 km.
Dia menjelaskan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab-event).
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun-geser (Normal-oblique),” kata dia dalam keterangannya, Rabu (15/5/2024).
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Lombok, Warga Berhamburan
1. Gempa tak berpotensi tsunami
Daryono menjelaskan, berdasarkan hasil permodelan yang dilakukan BMKG, gempabumi yang terjadi dengan kekuatan M5,1 tidak berpotensi tsunami.
Kendati, berdasarkan estimasi peta guncangan, gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Seribu Selatan, Kepulauan Seribu Utara, Administrasi Kepulauan Seribu, Teluknaga, Tangerang dengan skala intensitas III - IV MMI.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” tutur dia.
Editor’s picks
2. Belum ada gempa susulan
Hingga pukul 17.10 WIB, ujar Daryono, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.
“Hingga pukul 17.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan,” tutur dia.
3. Masyarakat diimbau tetap tenang
Akibat peristiwa ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
BMKG juga meminta masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa.
“Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” ujar dia.