Pemprov DKI Jakarta Pantau Ketat Arus Balik Antisipasi Pendatang Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan pihaknya akan melakukan pengetatan secara terukur terhadap pendatang baru di Jakarta pada arus balik pada momen lebaran Idul Fitri 2023 mendatang.
"Pasti pemda akan melakukan pengetatan secara terukur untuk pendatang baru," ujarnya lewat pesan singkat kepada IDN Times, Sabtu (8/4/2023).
1. Dukcapil akan data para pendatang baru di Jakarta usai arus balik
Kendati demikian, dia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait sistem pengetatan terukur tersebut. Pastinya, menurut dia, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta akan mencatat data pendatang baru di Jakarta pasca-lebaran 2023 nanti.
"Dinas Dukcapil akan antisipasi hal ini," ujarnya.
Baca Juga: Erick Thohir: Tantangan Arus Balik Lebih Besar dari Arus Mudik
2. Pemprov DKI Jakarta diminta data pendatang baru
Sebelumnya, Pemerintah Provisni DKI Jakarta diminta untuk melakukan pendataan kepada para pendatang baru pada momen arus balik nanti.
Editor’s picks
Asisten Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Pekerja dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) KemenPPPA, Prijadi Santos, mengatakan Pemprov DKI Jakarta beserta Pemerintah Daerah lainnya dapat melakukan sosialisasi dan advokasi pencegahan dan penanganan TPPO.
Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus dapat mendata pendatang baru. Tidak hanya secara administratif, tapi termasuk tujuan dan tempat tinggal yang jelas.
Hal ini dilakukan untuk menghindari berbagai permasalahan sosial, ekonomi, dan ketenagakerjaan, yang timbul sebagai dampak dari urbanisasi.
Baca Juga: Kereta Api, Solusi biar Gak Kejebak Macet Mudik dari Pelabuhan Merak
3. Jumlah penduduk yang migrasi ke Jakarta akan meningkat
Umumnya, menurut Prijadi, arus balik pasca lebaran akan lebih besar dibanding mudik. Contohnya, pada 2022, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memprediksi pendatang baru mencapai 50 ribu orang pasca lebaran.
Tentunya tahun ini tidak berbeda jauh, bahkan angkanya mungkin bertambah seiring dengan berkurangnya kasus pandemik COVID-19 di Indonesia.
Karena itu, kementeriannya terus mengimbau kepada masyarakat supaya mengecek terlebih dulu pekerjaan yang akan dilakukan di Jakarta sebelum memutuskan pindah dari desa.
"Jangan mudah tergiur akan cerita dan iming-iming bekerja di perusahaan besar dengan gaji besar, namun kualifikasi rendah. Pastikan juga sudah memiliki tujuan yang jelas, serta mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal di Jakarta sebelum pindah," tegas Prijadi.