Puan Akui Kubu Anies-Ganjar Sudah Jalin Komunikasi untuk Putaran Kedua

Cak Imin buka peluang koalisi dengan PDIP

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengakui komunikasi antara kubu pasangan calon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD telah dilakukan baik secara formal maupun informal.

Kendati demikian, Puan mengatakan, peleburan kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud baru akan dimatangkan setelah pemungutan suara pada putaran pertama yang akan digelar pada 14 Februari 2024 nanti. 

"(Sudah jalin komunikasi) informal dan formal," ujar Puan melansir ANTARA, Senin (15/1/2024).

Ketua DPR RI itu mengatakan untuk membangun bangsa memang tidak bisa dilakukan sendirian tapi harus dilakukan secara bergotong royong.

"Kami lakukan bagaimana nantinya setelah 14 Februari itu, membangun bangsa itu harus bersama-sama tidak mungkin sendirian," kata dia.

1. PKS respons wacana koalisi Anies-Ganjar di putaran kedua

Puan Akui Kubu Anies-Ganjar Sudah Jalin Komunikasi untuk Putaran KeduaKetua Umum Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (22/6/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi wacana bergabungnya Koalisi Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud pada putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, sejauh ini partainya terbuka dengan semua pihak termasuk PDIP. Namun, pihaknya masih menunggu hasil pilpres putaran pertama pada 14 Februari mendatang, siapa yang akan lolos ke putaran kedua. 

"InsyaAllah saya terbuka pada semua kalangan karena kita nggak tahu apakah kita masuk, mudah-mudahan itu harapannya. Tapi, itu dengan siapanya kita nggak tahu juga," kata Syaikhu.

Syaikhu mengatakan, saat komunikasi terbangun dengan baik, ia juga tidak ingin pilpres selalu dikonotasikan untuk saling bermusuhan karena adanya perbedaan pilihan. 

"Oleh karena itu, semua komunikasi ini mesti terbangun dengan baik. Sehingga jangan jadikan pilpres menjadi sarana untuk justru saling bermusuhan satu sama lain," kata dia.

Baca Juga: Anies dan Puan Mesra Usai Debat Capres, Buka Peluang Obrolan Koalisi?

2. Cak Imin buka peluang koalisi dengan PDIP di putaran dua pemilu

Puan Akui Kubu Anies-Ganjar Sudah Jalin Komunikasi untuk Putaran KeduaCawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin seusai menghadiri kampanye dialogis bersama ratusan mahasiswa di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah. (IDN Times/Amir Faisol)

Adapun cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak menampik terbuka peluang untuk bekerja sama dengan pihak manapun bila Pemilu 2024 berjalan dua putaran, termasuk dengan PDIP. 

"Pasti, kita semua buka peluang untuk berkoalisi. Nanti, kita lihat siapa yang akan masuk di putaran kedua," ujarnya. 

Ketua Umum PKB itu juga memuji Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang selalu bersikap presisi. Dia mengaku banyak menerima masukan dan kritikan dari Megawati. 

"Bu Mega itu seperti orang tua saya sendiri. Saya sering mendapatkan masukan, kritikan, dan bahkan dimarahi dan dihujat Bu Mega, itu sudah biasa," kata dia.

Baca Juga: PDIP Bangun Komunikasi dengan AMIN untuk Putaran Kedua, Ganjar: Sabar

3. Anies buka suara terkait wacana meleburnya kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud

Puan Akui Kubu Anies-Ganjar Sudah Jalin Komunikasi untuk Putaran KeduaCapres Nomor Urut 1 Anies Baswedan mengaku hubungannya dengan PDIP selama ini akur. (IDN Times/Amir Faisol)

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan menuturkan potensi bergabungnya Koalisi Perubahan dan PDIP pada Pemilu 2024 itu masih terbuka. 

Anies juga tidak menampik bahwa kubu AMIN saat ini masih berkonsentrasi untuk memperbesar dukungan terhadap Koalisi Perubahan.

"Sesudah itu baru kita ngobrol, kita bicara fase berikutnya," ujar dia.

Ia mengatakan, rencana memperkuat dukungan koalisi perubahan itu bukan hanya akan dilakukan dengan satu atau dua partai saja, tapi dengan jutaan rakyat Indonesia yang mau bergabung dengan gerakan perubahan yang digagasnya.

"Jadi insyaallah bukan hanya dengan satu atau dua partai saja, tapi makin banyak jutaan rakyat Indonesia bergabung dengan gerakan perubahan," kata dia.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya