TNI Bantah Ada WNI Jadi Tentara Bayaran di Ukraina: Hoaks

Panglima tegaskan Indonesia tak menganut tentara bayaran

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membantah ada prajurit yang menjadi tentara bayaran di Ukraina. Pernyataan itu menepis data yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia mengenai jumlah data 'tentara bayaran asing' yang berperang untuk Ukraina sejak Februari 2022.

Dalam data yang sempat dirilis Kedutaan Besar Rusia di Jakarta melalui akun X-nya, ada 10 warga negara Indonesia yang dinyatakan bergabung dengan militer Ukraina dan empat di antara mereka telah tewas 'dihabisi' Rusia.

Agus mengaku sudah mengecek langsung informasi tersebut ke Atase Pertahanan di Moskow Rusia. Hasilnya, tidak ada satu prajurit pun yang menjadi tentara bayaran di negara yang sedang mengalami konflik atas invasi Rusia tersebut.

"Saya sudah cek ke atase pertahanan di sana, tidak ada data tersebut," ujarnya saat ditemui usai rapat bersama Komisi 1 DPR RI, Kamis (21/3/2024).

1. Panglima pastikan tentara bayaran di Ukraina hoaks

TNI Bantah Ada WNI Jadi Tentara Bayaran di Ukraina: HoaksPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (IDN Times/Amir Faisol)

Agus juga menegaskan, Indonesia tidak pernah menganut tentara bayaran, karena tentara yang ada di negara ini direkrut melalui mekanisme khusus.

"Karena kita tentara sukarela atau militer wajib yang direkrut melalui perekrutan yang ada di wilayah-wilayah, tamtama, bintara, perwira, ada Akmil, dan seperti yang saya sampaikan tadi militer wajib," ucapnya.

Ia memastikan, informasi mengenai adanya Prajurit TNI yang terlibat dalam tentara bayaran yang disampaikan oleh Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia tersebut tidak benar atau hoaks.

"Kita kan gak menganut tentara bayaran, tidak ada. Itu hanya, kita sudah cek ke Kedutaan Rusia, juga tidak ada, hoaks itu," ucapnya.

Baca Juga: Eks Jurnalis Rusia Ngaku Disuruh Ganggu Stabilitas Lithuania 

2. Kemlu masih telusuri informasi yang disampaikan Kemhan Rusia

TNI Bantah Ada WNI Jadi Tentara Bayaran di Ukraina: HoaksIlustrasi prajurit TNI ketika disalami oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto. (Dokumentasi Puspen TNI)

Terpisah, Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengaku sudah menerima laporan terkait klaim adanya WNI yang ikut berjuang dalam perang Rusia-Ukraina. 

Kedutaan Besar RI di Moskow dan Kiev sudah memeriksa keterangan Kementerian Pertahanan Rusia tersebut. Judha menyebut, hingga saat ini perwakilan RI sedang melakukan penelusuran dan meminta informasi resmi mengenai hal tersebut. Ia menambahkan bahwa jumlah WNI di Ukraina sebanyak 55 orang, termasuk keluarga besar KBRI Kiev.

"Hingga saat ini KBRI Kiev dan KBRI Moskow tidak pernah menerima informasi mengenai aktivitas WNI sebagai tentara bayaran," kata Judha.

3. Rusia klaim empat dari 10 WNI yang ikut berperang di Ukraina tewas

TNI Bantah Ada WNI Jadi Tentara Bayaran di Ukraina: Hoakspotret seorang tentara Ukriana dan beberapa warga.(pexels.com/Dmitry Zvolskiy)

Sementara, di dalam data yang dirilis Rusia, tertulis dari 10 WNI yang ikut berperang di Ukraina, empat di antaranya telah tewas. Daftar yang semula juga diunggah di akun resmi X Kedubes Rusia di Jakarta itu, kini sudah dihapus.

Melansir Russia Today, Kremlin mengklaim Polandia merupakan negara dengan jumlah tentara bayaran terbesar, yaitu 2.960 orang. Lebih dari separuhnya, sekitar 1.497 orang tewas dalam pertempuran.

Adapun Amerika Serikat adalah negara pengirim prajurit asing terbesar kedua yakni sekitar 1.113 orang. Setidaknya 491 orang di antara mereka telah tewas, menurut perkiraan militer Rusia.

Baca Juga: Drone Ukraina Serang Markas Bomber Strategis Rusia

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya