Wamenag: Ganjar Muncul di Tayangan Azan TV Bukan Politik Identitas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki menanggapi munculnya calon presiden (capres) dari PDIP Ganjar Pranowo dalam tayangan azan di salah satu televisi swasta.
Menurut Saiful apa yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo tersebut bukan bagian dari politik identitas. Saiful menilai tidak ada masalah dalam tayangan itu karena tidak menggugurkan makna azan itu sendiri.
“Kalau menurut saya nggak (bukan bagian politik identitas),” ujar Saiful Rahmat Dasuki saat ditemui di Kemenko PMK, Selasa (12/9/2023).
Saiful juga tidak mempermasalahkan tayangan itu karena sampai hari ini Ganjar Pranowo masih belum resmi menjadi capres.
“(Ganjar Pranowo) belum capres,” ujar dia.
1. KPU tidak punya kewenangan tindak tayangan azan yang munculkan gambar Ganjar
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI buka suara terkait munculnya sosok bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo di tayangan azan salah satu stasiun televisi.
Anggota KPU, Idham Holik menegaskan, pihaknya tidak punya kewenangan untuk menindak tayangan azan tersebut.
Mengingat saat ini belum ada figur yang berstatus sebagai capres dan cawapres. Selain itu, juga belum memasuki masa kampanye.
"Berkaitan dengan konten tersebut dan merujuk pada UU Nomor 32 Tahun 2022 tentang penyiaran, maka itu sepenuhnya kewenangan KPI," kata Idham.
Kendati demikian, Idham mengingatkan kepada seluruh pihak agar menjaga kondusivitas politik jelang Pemilu 2024.
"Kami meyakini bahwa segenap pihak dapat jaga situasi sosial politik yg kondusif. Kami meyakini itu, kami meyakini segenap pihak stakeholder pemilu memiliki komitmen untuk tetap menjaga situasi sosial politik pemilu yang kondusif," kata dia.
Baca Juga: Ganjar Muncul di Azan TV, KPU: Sepenuhnya Kewenangan KPI
2. KPI surati TV yang menampilkan Ganjar di tayangan Azan
Terpisah, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyampaikan segera meminta klarifikasi kepada stasiun TV yang menayangkan Ganjar Pranowo dalam tayangan azan.
"Kami tengah lakukan kajian terhadap hal tersebut dan kami minta segera klarifikasi lembaga penyiaran yang menayangkan," ujar Komisioner Bidang pengawasan Isi Siaran KPI, Aliyah.
Aliyah menerangkan, KPI juga sudah mengirimkan surat kepada stasiun TV yang menampilkan Ganjar di tayangan azan magrib.
"Kami juga sudah mengirimkan surat kepada lembaga penyiaran tersebut, tinggal tunggu respons kesediaan waktu dari pihak lembaga penyiaran," kata dia.
3. PDIP juga sebut tayangan azan magrib munculkan Ganjar bukan politik identitas
Senada dengan Wamenag Saiful, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto menegaskan, tayangan azan magrib yang menampilkan Ganjar bukan sebagai politik identitas.
"Bukan (politik identitas), karena dari sisi Pak Ganjar Pranowo, saya sendiri belum melihat ya, sehingga sebelum nanya lebih lanjut ya nanti saya lihat dulu," kata dia.
Meski demikian, Hasto menegaskan, Ganjar merupakan sosok yang religius. Menurutnya, tayangan itu tidak dibuat-buat. Bahkan dia menyebut sejak mahasiswa, Ganjar dikenal sebagai figur yang rajin beribadah dan santun.
"Tetapi kan Pak Ganjar Pranowo ini kan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat, istrinya Bu Siti Atiqoh juga dari kalangan pesantren menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat," ucap dia.
Menurut Hasto, tayangan azan yang berisi Ganjar itu tak masalah lantaran mengajak masyarakat untuk berbuat kebaikan dengan beribadah.
"Sehingga jangan menampilkan identitas yang menunjukkan spritualitas sebagai bangsa itu kemudian dikatakan politik ide," kata dia.
Baca Juga: Relawan Gerakan Ganjar Nilai Sandiaga Tepat Jadi Bacawapres di 2024