Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anggota Amirulhaj Indonesia sekaligus Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, mengadakan pertemuan bilateral dengan President of the Saudi Food and Drug Authority (SFDA), Prof. Dr. Hisham bin Saad Aljadhey, Arab Saudi, Sabtu (31/5/2025) (Media Center Haji 2025))
Anggota Amirulhaj Indonesia sekaligus Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, mengadakan pertemuan bilateral dengan President of the Saudi Food and Drug Authority (SFDA), Prof. Dr. Hisham bin Saad Aljadhey, Arab Saudi, Sabtu (31/5/2025) (Media Center Haji 2025))

Intinya sih...

  • Kepala BPOM dan Presiden Saudi FDA adakan pertemuan bilateral di Mekkah
  • Pertemuan bertujuan memastikan keamanan konsumsi makanan dan minuman jemaah haji Indonesia
  • Menteri Agama memberikan apresiasi atas kerja sama BPOM dan SFDA dalam pengawasan ketat produk konsumsi jemaah haji
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makkah, IDN Times - Anggota Amirulhaj Indonesia sekaligus Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, mengadakan pertemuan bilateral dengan President of the Saudi Food and Drug Authority (SFDA), Prof. Dr. Hisham bin Saad Aljadhey, Arab Saudi. Pertemuan berlangsung di Kantor Urusan Haji Indonesia (KUH) di Makkah, Sabtu (31/5/2025).

Pertemuan kedua tokoh penting ini bertujuan untuk memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi petugas dan jemaah haji Indonesia pada musim haji 1446 H/2025 M memenuhi standar keamanan dan kelayakan konsumsi.

1. Memastikan makanan dan minuman untuk jemaah haji aman dikonsumsi

Anggota Amirulhaj Indonesia sekaligus Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, mengadakan pertemuan bilateral dengan President of the Saudi Food and Drug Authority (SFDA), Prof. Dr. Hisham bin Saad Aljadhey, Arab Saudi, Sabtu (31/5/2025) (Media Center Haji 2025))

Taruna menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik antara otoritas Arab Saudi dan Indonesia dalam hal pengawasan pangan dan obat, selama penyelenggaraan ibadah haji. Ia menekankan pentingnya standar keamanan yang tinggi, mengingat besarnya jumlah jemaah haji Indonesia tahun ini, yaitu 241.000 orang.

“Kami sangat menghargai komitmen Saudi Food and Drug Authority dalam menjaga kualitas konsumsi jemaah. Ini sangat penting untuk menjamin ibadah berlangsung lancar, sehat, dan khusyuk,” ujar dia.

2. Pemerintah Arab Saudi menyambut baik kerja sama dengan BPOM

(Media Center Haji)

Sementara, Prof. Hisham bin Saad Aljadhey menyambut baik sinergi antara SFDA dan BPOM RI dalam memastikan produk makanan, minuman, dan obat-obatan yang beredar selama haji telah memenuhi regulasi yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional.

Menanggapi hal ini, Menteri Agama Nasaruddin Umar, memberikan apresiasi atas langkah aktif yang diambil BPOM dalam memastikan kualitas konsumsi jemaah haji Indonesia. Menurutnya, pengawasan ketat terhadap makanan, minuman, dan obat-obatan merupakan bentuk nyata dari pelayanan prima kepada jemaah.

"Kami sangat menekankan pentingnya aspek kesehatan dalam ibadah haji. Pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh makanan, minuman, dan obat-obatan yang dikonsumsi jemaah Indonesia telah melalui proses pengawasan yang ketat dan sesuai standar internasional. Kolaborasi BPOM dengan SFDA adalah langkah strategis, demi keselamatan dan kenyamanan jamaah," ujar Menag.

3. Pengawasan menyeluruh terus dilakukan BPOM

(Media Center Haji)

Pertemuan ini menjadi langkah nyata diplomasi teknis antara dua lembaga pengawas yang sama-sama memiliki peran penting dalam melindungi kesehatan publik, khususnya dalam konteks penyelenggaraan haji yang berskala internasional.

Taruna menambahkan pengawasan secara menyeluruh akan terus dilakukan selama masa puncak haji, guna memastikan seluruh produk konsumsi jemaah--mulai dari katering, minuman kemasan, hingga obat-obatan--benar-benar aman, terstandarisasi, dan layak konsumsi.

Editorial Team