Jelang Puncak Haji, Jemaah Dapat Makanan Siap Saji 6 Kali Makan

- PPIH Arab Saudi menghentikan sementara bus salawat mulai 1 Juni 2026
- Bus akan ditarik untuk persiapan mengangkut jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina
- Jemaah akan menerima makanan siap saji pada tanggal 7,8 dan 13 Zulhijjah 1446 H
Jakarta, IDN Times - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengumumkan penghentian sementara bus salawat mulai 1 Juni 2026. Selain itu, PPIH Arab Saudi mendistribusikan makanan siap saji untuk dikonsumsi jemaah pada tanggal 7,8 dan 13 Zulhijjah 1446 H. Kebijakan ini dibuat menjelang puncak haji pada 5 Juni 2025 atau 9 Zulhijah 1446 H.
Sekretaris Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Arfi Hatim menginformasikan, layanan bus salawat akan dihentikan sementara mulai Minggu, 1 Juni 2025 (5 Zulhijjah 1446 H) pukul 12.00 WAS.
Penghentian ini dilakukan karena seluruh armada bus akan ditarik oleh otoritas Arab Saudi untuk dipersiapkan mengangkut jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
"Layanan bus salawat akan kembali beroperasi pada Selasa, 14 Zulhijjah 1446 H atau 10 Juni 2025, pukul 00.00 dini hari WAS," terang Arfi Hatim, Sabtu (31/5/2025), di Makkah.
1. Jemaah diimbau persiapkan fisik dan pengetahuan untuk puncak ibadah haji

Dengan penghentian sementara operasional bus salawat ini, pihaknya mengimbau agar jemaah memperbanyak ibadah di hotel dan berfokus pada persiapan puncak ibadah haji.
"Kami sangat memahami keinginan jemaah untuk tetap memperbanyak ibadah di Masjidil Haram. Namun pada masa jeda layanan ini, kami mohon jemaah tetap beribadah di hotel masing-masing," ujar Arfi dilansir laman kemenag.go.id.
"Fokus pada persiapan puncak ibadah haji yang akan tiba 5 hari mendatang. Isi hari hari dengan ibadah yang minim tenaga, tetapi maksimal pahala, seperti berzikir, membaca Al-Qur'an, atau memperdalam ilmu manasik dan makna ibadah haji yang kita lakukan," ucapnya.
2. Jelang Armuzna, jemaah dapat makanan siap saji

Menjelang kegiatan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), ungkap Arfi, distribusi makanan kotak di hotel juga akan dihentikan dan diganti dengan makanan siap saji yang dibagikan secara bertahap kepada jemaah.
Arfi mengatakan, jelang Armuzna, Kota Makkah akan padat dan sulit untuk mendistribusi makanan. "Oleh karena itu, untuk memastikan kebutuhan konsumsi jemaah tetap terpenuhi selama masa terbatas ini, PPIH telah menyiapkan makanan siap saji (ready to eat) yang sudah dipastikan cukup gizi, higienis, praktis dan insyaAllah sesuai dengan selera jemaah haji Indonesia," katanya.
3. Makanan siap saji diberikan untuk enam kali makan

Makanan siap saji dikonsumsi dan diberikan untuk enam kali makan, yakni pada 7 Zulhijjah atau Selasa, 3 Juni 2025 sejumlah 3 kali makan dengan menu pagi: Nasi Uduk, siang: Nasi Putih dan Semur Daging dan malam: Nasi Putih dan Semur Ayam.
Pada 8 Zulhijjah atau Rabu, 4 Juni 2025 sekali makan dengan menu Pagi: Nasi Uduk. (siang dan berikutnya jemaah akan dapat konsumsi di Arafah).
Pada 13 Zulhijjah atau Senin, 9 Juni 2025, dua kali makan dengan menu siang: Nasi Putih dan Opor Ayam dan malam: Nasi Putih dan Rendang Ayam.
Arfi menjelaskan, makanan siap saji ini dapat langsung dikonsumsi. Namun, supaya lebih enak, untuk nasi disarankan direndam 5 - 10 menit sebelum dimakan. Sementara lauknya bisa disantap tanpa dipanaskan terlebih dahulu.
"Kami ingatkan bahwa begitu kemasan dibuka, makanan harus segera dikonsumsi. Tidak boleh disisakan untuk dimakan berikutnya. Hal ini demi menjaga kualitas makanan," jelasnya.