Tips Lengkap dan Persiapan Jelang Puncak Haji di Armuzna

- Jemaah haji akan melaksanakan prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) dengan suhu panas 43-44 derajat celsius.
- Jemaah perlu menjaga kesehatan fisik dan mental dengan makan teratur, minum cukup, mengurangi aktivitas fisik luar ruangan, dan membawa obat pribadi.
- Puncak haji di Armuzna adalah waktu mustajab untuk berzikir, berdoa, dan memperbanyak ibadah lainnya sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW.
Makkah, IDN Times - Jemaah haji dari berbagai negara beberapa hari lagi akan melaksanakan prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Sebanyak 1,8 juta jemaah haji dari berbagai penjuru dunia diperkirakan akan berhaji tahun ini.
Suhu panas ekstrem juga diperkirakan akan terjadi saat puncak haji di Armuzna, antara 43 hingga 44 derajat celsius yang berpotensi terjadi heatstroke. Karena itu, perlu mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun mental.
Lantas apa saja hal-hal yang perlu disiapkan dan tips-tips jelang puncak haji? Berikut hal yang perlu disiapkan dan tips menghadapi ibadah wajib di Armuzna.
1. Tips persiapan kesehatan fisik

Banyak cara bagi jemaah calon haji untuk tetap menjaga kondisi fisik dan mental dalam sehat, di antaranya adalah menjaga pola makan sehat dan teratur agar tubuh tidak gampang sakit.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ali Machzumi, mengatakan selama di Makkah, jemaah akan mendapatkan makan sebanyak tiga kali dalam sehari.
"Sarapan pukul 06.00, makan siang pukul 12.00, dan makan malam 18.00. Konsumsi dibagikan di setiap hotel," kata dia.
Selain menjaga makan teratur dan minum yang cukup, jemaah juga diminta mengurangi aktivitas fisik luar ruangan yang tidak perlu sebelum puncak haji.
Jika memang harus melakukan aktivitas luar ruangan, jemaah diimbau tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, kacamata, dan pentup kepala.
"Gunakan masker, kacamata, payung, dan alas kaki yang nyaman. Minum oralit juga yang sudah dibagikan petugas haji," kata Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), Kloter 15, Embarkasi Bekasi, dr Mohan Guguh Andreta.
Selain itu, jemaah diminta tidak lupa membawa obat pribadi jika memiliki riwayat penyakit tertentu. Jika merasa kondisi kesehatan tidak normal, sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter atau mendatangi klinik kesehatan yang tersedia di hotel.
Sementara, Petugas Pembimbing Ibadah Haji (PPIH), Kloter 15, Embarkasi Bekasi (JKS), Ucup Pathaduddin, mengatakan jelang puncak ibadah haji, jemaah bisa memperdalam ilmu dengan mengikuti berbagai kajian yang diadakan pembimbing Ibadah.
"Perbanyak zikir dan ibadah lain dengan mengambil ilmu melalui berbagai kajian yang dilakukan pembimbing ibadah. Jaga kondisi fisik kita jelang armuzna. Suhu di luar cukup panas," ujar dia.
Berikut beberapa tips kesiapan kesehatan fisik:
1. Makan dengan teratur agar tubuh tetap fit dan bertenaga, sehingga tidak mudah sakit. Lakukan peregangan tubuh seperlunya di dalam tenda.
2. Untuk mengurangi bahaya dehidrasi, jemaah haji diusahakan meminum air secara teratur antara 200-300 CC, setiap jam. Jangan tunggu haus, saat Armuzna suhu diperkirakan akan semakin panas.
3. Kurangi kegiatan fisik yang tidak perlu sebelum melaksanakan ibadah Armuzna.
4. Usahakan mengurangi aktivitas di luar tenda.
5. Jika harus keluar tenda gunakan alat pelindung diri, seperti payung, masker, kacamata, dan sendal yang nyaman.
6. Jangan lupa juga bawa botol air minum, termasuk jika antre di toilet.
7. Bawa obat-obatan pribadi dan konsumsi teratur sesuai anjuran dokter.
8. Konsultasikan kesehatan terlebih dahulu ke petugas kesehatan, khususnya yang berisiko tinggi sebelum berangkat ke Armuzna.
9. Selalu bawa dan konsumsi minuman oralit saat di Armuzna.
10. Saling peduli dan menjaga antar jemaah.
11. Tetap bersama dari berangkat hingga pulang.
12. Ketika di area Armuzna tidak naik ke tebing, bukit atau bebatuan, tidak berbaring di jalan atau kolong kendaraan yang terparkir.
13. Pilih rute melempar jumrah yang aman sesuai arahan petugas haji Indonesia.
14. Tidak memaksakan diri melempar jumrah jika kesehatan tidak memungkinkan.
15. Mengikuti waktu melempar jumrah yang ditetapkan pemerintah.
16. Hati-hati menggunakan tangga berjalan atau eskalator di area Jamarat, karena jalan cukup curam. Angkat pakaian di atas mata kaki, agar pakaian tidak terinjak atau terjepit eskalator.
2. Tips persiapan mental dan doa-doa

Puncak haji di Armuzna adalah waktu mustajab, terutama di Arafah, karena itu jemaah harus mempersiapkan doa-doa yang terbaik dan memperbanyak berzikir. Jangan buang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna atau malah melanggar larangan berihram.
Perbanyak zikir, doa, dan istighfar, serta membaca doa-doa yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Yakinlah doa di Arafah dikabulkan dan dosa diampuni, serta manfaatkan waktu wukuf dengan khidmat dan penuh penghayatan.
Berikut tips-tips doa saat puncak haji:
1. Perbanyak zikir dan doa
Manfaatkan waktu wukuf di Arafah untuk memperbanyak zikir, seperti talbiyah, kalimat tauhid, atau membaca Al-Quran, serta menyelinginya dengan doa.
2. Doa-doa anjuran
Bacalah doa-doa yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW, seperti doa agar dimudahkan meninggalkan maksiat, doa sapu jagad, doa dan pengakuan dosa, serta doa istiqamah dalam tobat.
3. Yakin pada kekuatan doa
Yakinlah Arafah adalah tempat yang diyakini umat muslim sebagai tempat terkabulnya doa dan tempat diampuninya dosa, sehingga doa dengan penuh keyakinan akan pertolongan dan kebaikan Allah.
4. Wukuf dengan khidmat
Ikuti proses wukuf dengan khidmat dan penuh penghayatan, serta manfaatkan waktu wukuf dengan sebaik-baiknya, untuk mendekatkan diri kepada Allah.
5. Perbanyak istighfar
Mohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan, baik dosa besar maupun kecil, dan yakinkan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
6. Mendoakan keselamatan diri dan orang lain
Mendoakan keselamatan di dunia dan akhirat, serta kelancaran ibadah haji bagi diri sendiri dan jemaah haji lainnya. Termasuk saudara-saudara kita di Palestina yang sedang dilanda perang.
7. Titipan doa dari orang lain
Jika ada yang mendoakan haji untuk jemaah haji lainnya, ajukan doa tersebut dengan ikhlas dan penuh pengharapan.
8. Mendoakan keluarga
Mendoakan keselamatan dan kebaikan bagi keluarga di rumah.
9. Hindari obrolan dengan jemaah lain yang tidak bermanfaat.
10. Istirahat sejenak jika memang sudah lelah, sambil bermuhasabah.
3. Tips antre di toilet

Mengantri toilet memang menjadi salah satu ujian jemaah haji selama di Armuzna. Jemaah harus banyak bersabar, ikhlas, zikir, dan doa supaya mudah saat di toilet dan tidak mudah buang air besar maupun buang air kecil.
Berikut beberapa tips mengantre di toilet:
1. Saat di Arafah, satu atau dua jam sebelum zuhur jemaah harus sudah mulai mengantre di toilet. Karena wukuf akan dimulai usai salat zuhur. Pastikan pakaian bagi perempuan atau ihram bagi laki-laki bersih dari najis, supaya bisa fokus dan maksimal saat puncak wukuf. Tidak perlu cemas masalah baju dan toilet.
2. Jangan pergi ke toilet sendiri saat mabit (bermalam) di Muzdalifah dalam keadaan remang-remang. Minta didampingi suami, teman, atau saudara untuk menunggu di luar, agar lebih mudah jika tersesat. Karena bisa jadi lupa arah pulang ke tenda. Tas slempang sebaiknya jangan digeletakan di toilet, tetap dipakai atau dititipkan teman, agar tidak tertinggal.
3. Saat di Mina, jemaah harus lebih sabar, utamakan antrean untuk jemaah lansia atau difabel, dan jika mau mandi silakan, tapi jangan pakai sabun karena masih berihram. Sebaiknya mandi setelah selesai tahalul awal, supaya lebih bersih karena sudah boleh pakai sabun.
4. Hindari waktu-waktu padat. Gunakan waktu yang agak sepi meskipun tak banyak waktu sepi. Misalnya saat jemaah sedang makan, selesai salat dlzuhur sampai sebelum ashar, karena biasanya jemaah banyak istrahat di tenda.
Atau setelah subuh, karena jemaah belum banyak yang aktif.
5. Hindari jam sibuk di antaranya sebelum subuh, mulai pukul 01.00 hingga subuh, menjelang waktu salat, dan jangan menunggu sampai kebelet baru antre.
6. Usahakan sekalian wudu saat ke toilet. Biasakan wudu setelah buang air supaya hemat waktu dan tenaga untuk antre. Jaga wudu semaksimal mungkin.
7. Bawa peralatan pribadi seperti
tisu basah dan tisu kering, botol air kecil, karena terkadang air kran mati, sehingga masih bisa untuk bersuci dari hadas kecil. Wajib bawa sandal jepit, jangan sampai telanjang kaki. Selalu thaharah atau bersuci sempurna. Pakaian dalam wajib bersih bagi perempuan.
8. Jangan egois, usahakan masuk cepat Dan keluar cepat. Jangan mandi berlama-lama, lebih cepat dan efisien agar berbagi dengan jemaah lain. Jangan dandan atau berkaca berlebihan di dalam toilet.
9. Tetap sabar dan beradab. Utamakan lansia, atau jemaah yang darurat, serta jangan emosi saat ada jemaah yang menyerobot antrean kita.
10. Selalu bawa dokumen penting seperti kartu nusuk, visa, dan sebagainya, agar memudahkan petugas saat membantu ketika lupa jalan pulang ke tenda.
4. Imbauan dan larangan selama di Armuzna

Jemaah haji perlu mengikuti anjuran dan larangan selama di Armuzna, agar ibadah haji berjalan dengan baik, dan tentunya menjadi haji mabrur. Untuk itu, jemaah sebaiknya menjalankan hal-hal yang dianjurkan dan meninggalkan larangan-larangannya.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan jemaah selama di Armuzna:
1. Keselamatan
Patuhi waktu dan arahan petugas. Ikuti waktu melempar jumrah yang ditetapkan dan rute yang telah ditetapkan petugas haji. Gunakan alat pelindung diri seperti pakai payung, masker, kacamata, dan sendal yang nyaman.
Hati-hati di area Jamarat, perhatikan jalan yang curam, terutama tangga berjalan atau eskalator. Hindari memaksakan diri, jika kesehatan tidak memungkinkan, jangan memaksakan diri melempar jumrah. Saling peduli dan bantu sesama jemaah, terutama yang kurang mampu.
2. Kesehatan
Banyak minum air putih, jangan lupa membawa botol air minum, terutama jika antre di toilet. Istirahat cukup, jangan tergesa-gesa berjalan menuju Jamarat dan kembali ke tenda, simpan tenaga untuk kegiatan berikutnya.
Selain itu, bawa obat-obatan pribadi yang diperlukan dan konsumsi sesuai anjuran dokter. Konsultasikan kesehatan dengan petugas kesehatan sebelum berangkat ke Armuzna, jika memiliki kondisi kesehatan yang berisiko. Saling menjaga, saling peduli dan menjaga antar-jemaah.
Anjuran selama wukuf di Arafah dan Mina:
1. Memperbanyak salat sunah
2. Memperbanyak membaca Al-Quran, zikir, istighfar, salawat, dan berdoa
3. Bersyukur, bersabar, dan tawakal
4. Bermuhasabah diri
5. Tertib dan antre saat makan, di toilet, dan antre bus
6. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
7. Selalu memakai tanda pengenal
8. Berdoa untuk keselamatan bangsa dan umat Islam dunia
9. Tetap berada di tenda Arafah mulai pukul 10.00-16.00 karena suhu panas ekstrem.
Larangan selama wukuf di Arafah dan Mina:
1. Melakukan larangan ihram seperti jemaah laki-laki memakai penutup kepala, memakai penutup wajah bagi jemaah perempuan, serta memakai wangi-wangian.
2. Melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kekhusukan seperti foto selfie berlebihan, bermain media sosial, merokok dan lain-lain.
3. Rafats, fusuk, jidal, ghibah.
4. Membuka aurat di muka umum.
5. Naik ke Jabal Rahmah.
6. Membuang sampah, pembalut dan tisu di toilet.
7. Berjalan-jalan mencari saudara, teman di tenda-tenda lain.