TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gempa Susulan di Lombok Mencapai 316 Kali hingga Hari Ini

Berbahayakah?

IDN Times/Afriani Susanti

Jakarta, IDN Times - Sejak terjadinya gempat di Lombok pada 29 Juli 2018, terhitung sudah ada 316 kali gempa susulan yang terjadi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun terus berupaya untuk melakukan penanganan guna menyelamatkan para korban termasuk pendaki yang ada di Gunung Rinjani.

Periode gempa yang terjadi di Lombok tersebut juga berjarak-jarak. Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, periode gempa susulan yang terjadi hingga ratusan tersebut menunjukkan kestabilan.

“Justru bersyukur. Ini akan menghindari pada gempa besar yang bsia terjadi dalam satu periode,” ujarnya dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (31/7).

Baca Juga: Kisah Haru Bu Hendi Korban Gempa Lombok, Anaknya Sempat Tertimbun

1. Ribuan pengungsi belum berani pulang ke rumah

Antara FOTO/Ahmad Subaidi

Menurut Sutopo, para pengungsi saat ini masih belum berani untuk kembali ke rumah mereka masing-masing dengan berbagai faktor. Di antaranya ada yang rumahnya hancur hingga para pengungsi ini mengalami trauna.

“Lebih dari 10 ribu pengungsi belum berani pulang ke rumah. Masih ada yang trauma akan gempa susulan,” jelasnya.

2. Total korban per 31 Juli 2018 terdapat 17 jiwa

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jumlah korban meninggal yang terjadi akibat bencana gempa bumi di Lombok ini sebanyak 17 korban jiwa. Satu jiwa dinyatakan meninggal pagi tadi yang merupakan korban luka dan sedang di rawat di Rumh Sakit Lombok Utara.

“Korban terakhir yang meninggal hari ini Namanya Ina Indra, berusia 70 tahun merupakan korban luka,” tuturnya. 

3. Ribuan bangunan rusak akibat gempa Lombok

Antara FOTO/Ahmad Subaidi

Atas gempa yang menimpa masyarakat di Lombok terdapat ribuan sarana dan prasana termasuk rumah warga yang mengalami kerusakan. Di antaranya 5.448 rumah rusak, 15 sarana pendidikan, 37 kios, hingga 1 jembatan yang rusak akibat gempa.

“Bantuan akan diberikan kepada masyarakat yang rumahnya rusak bahkan hancur,” ujarnya. 

Baca Juga: Rawan Gempa, Indonesia Butuh Lebih Banyak Rumah Tahan Gempa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya