TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[KATA MILLENNIALS] Seperti Apa Sih Makna Lebaran Bagi Mereka?

Apa hanya sekedar saling memaafkan?

Jakarta, IDN Times – Setiap orang pasti memaknai Hari Raya Idulfitri dengan cara berbeda. Ada yang memaknainya sebagai hari untuk bermaaf-maafan, ada pula yang memaknainya sebagai hari untuk bersenang-senang setelah 30 hari berpuasa.

Yuk, kita lihat makna lebaran di mata millennials:

1. Bisa kumpul bersama keluarga

Sebagai umat muslim, Wilda Fizriyani memaknai Hari Raya Idul Fitri sebagai momen untuk berkumpul bersama keluarga, karena hal ini jarang bisa dilakukan. Makna ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Lebaran momen besar untuk umat muslim di dunia. Momen kemenangan setelah berpuasa dan menahan hawa nafsu sebulan penuh. Sebenarnya maknanya tidak jauh berbeda dengan apa yang saya rasakan, yaitu momen di mana saya bisa berkumpul bersama keluarga karena jarang bisa berkumpul,” ungkapnya kepada IDN Times.

2. Instropeksi kepada diri sendiri

Sementara itu, millennials lainnya, Desi, menjadikan lebaran sebagai ajang untuk introspeksi diri sendiri. Selain itu juga momen untuk berkumpul bersama sanak-saudara, dan juga mengendalikan ego, yakni dengan saling memberi dan meminta maaf.

“Kalau aku, makna lebaran masih tentang kumpul keluarga. Lalu juga bagaimana mempererat tali silaturahmi dan menghilangkan ego sih dengan bermaaf-maafan. Jangan lupa untuk intropeksi ke diri sendiri juga,” ujarnya.

3. Capaian akhir dari segala ibadah di bulan Ramadan

Makna lebaran juga memiliki arti yang berbeda untuk Desi Pudjiastuti. Bagi wanita berhijab ini, lebaran sebagai pencapaian akhir umat muslim setelah menjalankan rangkaian ibadah selama bulan Ramadan. Hal tersebut bisa dirayakan dengan berkumpul anggota keluarga yang jarang bertemu.

“Lebaran adalah pencapaian akhir dari segala ibadah yang kita lakukan di Bulan Ramadan. Biasanya bertemu keluarga atau kerabat yang mungkin biasanya jarang bertemu. Tapi kalau ada dana lebih biasanya mudik, karena kakek nenek sudah gak ada. Jadi mudik bukan lagi kewajiban,” ucanya.

4. Lebaran untuk bahagiakan keluarga

Hari Raya Idulfitri tidak hanya bermakna untuk berkumpul dengan keluarga, namun juga momen untuk membahagiakan keluarga itu sendiri, seperti yang diungkapkan oleh Shara Dewi. Bagi Shara, waktu lebaran adalah saat yang tepat untuk membahagiakan dan memprioritaskan keluarga.

“Kayaknya lebaran ini mau saya manfaatkan untuk membahagiakan keluarga. Karena belum tentu nanti kalau sudah berkeluarga bisa memperioritaskan keluarga seperti sekarang. Jadi lebih ke berbakti ke orangtua dulu,” jelasnya.

5. Makna berarti membayarkan THR kepada karyawan

Dok. IDN Times

Lain lagi makna lebaran bagi Eriza Hanif. Pendiri usaha rintisan bidang teknologi manajemen ini mengatakan lebaran berarti memberikan THR kepada karyawannya.

"Ada 20-an yang harus aku kasih THR.  Dan, setelah masuk nanti, tak lama kemudian harus bayar gaji Juni lagi kan.  Lebaran buatku juga berarti pulang. Berkumpul dengan keluarga, dengan mama dan papa serta adik-adik di rumah yangkung dan yangti di Yogya.

6. Lebaran jadi momen untuk bersyukur

Dok. IDN Times

Sementara menurut Ernia Karina, seorang manajer komunitas, lebaran adalah momen yang tepat untuk bersyukur.

“Bersyukur karena masih diberikan kesempatan kumpul bareng keluarga yang udah makin jarang ketemu, bersyukur karena masih diberi kesempatan mengikuti ibadah Ramadan hingga Idulfitri, dan bersyukur masih punya kesempatan sungkem minta maaf dari hati yang paling dalam ke orangtua, kakak, sahabat, dan saudara.”

7. Lebaran untuk sungkem kepada orangtua

Dok. IDN Times

Bagi Hasnah Alfitra Rizki, karyawan swasta, lebaran adalah saatnya meminta maaf kepada orangtua. “Lebaran buatku adalah saat berkumpul dengan keluarga, juga sungkem kepada orang tua dan keluarga yang lebih tua dengan segala bisikan doanya saat salim hehe.”

8. Menjalin lagi komunikasi yang sempat terputus

Dok. IDN Times

Bagi Vanny El Rachman, seorang jurnalis, lebaran berarti menjalin kembali silaturahmi yang sempat terputus.

“Mungkin cuma di Indonesia ada satu momentum di mana tali silaturahmi yang sempat terputus dengan mantan bisa terjalin lagi, yaitu saat momen Lebaran. Awalannya hubungin untuk minta maaf kalau ada salah, ke depannya gak tahu kalau hubungin minta menjalin hubungan lagi haha.”

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya