TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Boyong Nasabah Studi Banding ke Thailand, Ini Sejumlah Tujuan PNM

Sebanyak 15 nasabah Mekaar diberangkatkan ke Thailand

PNM memberangkatkan 15 nasabah Mekaar yang gigih dan berkomitmen tinggi dalam mengembangkan usaha untuk studi banding ke Thailand. (Dok. PNM)

Jakarta, IDN Times -- Bukan kali pertama ini PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memfasilitasi studi banding kepada nasabah binaannya. Kali ini, PNM memberangkatkan 15 nasabah Mekaar yang gigih dan berkomitmen tinggi dalam mengembangkan usaha untuk studi banding ke Thailand.

Adapun, 15 nasabah tersebut berasal dari Jambi, Lampung, Kabanjahe, Medan, Jakarta, Bandung, Purwokerto, Pati, Balikpapan, Bekasi, Makassar, Malang, Manado, Lamongan, dan Madiun.

1. Upaya PNM memberikan modal intelektual kepada nasabah demi mengembangkan usaha

PNM memberangkatkan 15 nasabah Mekaar yang gigih dan berkomitmen tinggi dalam mengembangkan usaha untuk studi banding ke Thailand. (Dok. PNM)

Pemberangkatan studi banding nasabah unggulan ini sejalan dengan upaya PNM memberikan modal intelektual selain modal finansial dan sosial. Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menyatakan bahwa studi banding bukan hanya soal perjalanannya, melainkan potensi ide untuk pengembangan usaha nasabah.

“Selain menambah wawasan dan cakrawala, ibu-ibu bisa mengambil informasi yang bisa ditiru dan disesuaikan dengan kemampuan usaha masing-masing,” ujar Arief pada Selasa (5/12) dalam acara Pelepasan Nasabah Peserta Studi Banding ke Thailand di Menara PNM.

Baca Juga: Fokuskan Pendampingan, Kiat PNM Tangani Kendala Kredit Macet UMKM

2. Mendorong nasabah PNM Mekaar agar dapat meningkatkan relasi serta pengetahuan baru

PNM memberangkatkan 15 nasabah Mekaar yang gigih dan berkomitmen tinggi dalam mengembangkan usaha untuk studi banding ke Thailand. (Dok. PNM)

Studi banding juga bertujuan mendorong nasabah PNM Mekaar agar dapat meningkatkan relasi serta pengetahuan baru tentang bagaimana UMKM di Thailand mampu berkembang. Harapannya para peserta dapat termotivasi untuk mengembangkan usaha, memperluas mindset agar bisa bersaing secara global, dan menjadi penyemangat bagi nasabah lainnya.

Selain memiliki beragam potensi pembelajaran UMKM yang bisa digali, Program One Tambon One Product (OTOP) di Thailand dianggap memiliki kesamaan dengan salah satu program di PNM. Sehingga pemilihan negara ini sebagai tujuan studi banding dirasa tepat.

“OTOP di Thailand seperti program klasterisasi yang telah dijalankan oleh PNM, baik klasterisasi sektoral maupun teritorial. Kita dorong satu desa (memiliki) satu produk unggulan,” kata Arief.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya