3 Fakta Geng Peretas Surabaya Black Hat, Masih Usia Millenials
Tak tanggung-tanggung, 40 negara menjadi sasaran peretasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peretasan data elektronik yang dilakukan kelompok peretas yang berasal dari Surabaya Black Hat. Surabaya Black Hat ini berhasil menjebol sistem elektronik pemerintahan di sejumlah negara.
1. Jebol sistem di lebih dari 40 negara
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes pol Argo Yuwono menyebutkan pengungkapan kasus ini berawal dari informasi dari Biro Ivestigasi Federal Amerika (FBI) melalui IC3 (Internet Crime Complain Center).
IC3 adalah pusat pelaporan kejahatan yang berada di New York, Amerika Serikat. Argo menyebut, dari sana dideteksi ada peretasan sistem elektronik. Tak tanggung-tanggung, 40 negara menjadi sasaran peretasan sistem elektronik itu.
"Awalnya ada informasi yang masuk dari IC3 ada pelaporan pusat kejahatan di New York sana. (Dari sana) memonitor ada peretasan sistem elektronik. Sekitar 40 negara lebih," ujar Argo di Mapoda Metro Jaya, Selasa (13/3).
Baca juga: 4 Tahun Berlalu, Akhirnya Hacker Linkedln Berhasil Ditangkap FBI dan Kepolisian Ceko
Lalu India, Singapura, Irlandia, Meksiko, Spanyol, Iran, Nigeria, Rusia, Selandia Baru, Rumania, Uruguay, Belgia, Hong Kong, Alabania, Dubai, Vietnam, Belanda, Pakistan, Portugal, Slovenia, Kep. Karibia, Maroko, Libanon.
"Jadi negara-negara itu alami peretasan semua," ujar Argo.
Baca juga: Berencana Blokir 15 Game, Situs KPAI Malah Diretas Hackers