TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Fakta Geng Peretas Surabaya Black Hat, Masih Usia Millenials

Tak tanggung-tanggung, 40 negara menjadi sasaran peretasan

AFP/Thomas Samson

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peretasan data elektronik yang dilakukan kelompok peretas yang berasal dari Surabaya Black Hat. Surabaya Black Hat ini berhasil menjebol sistem elektronik pemerintahan di sejumlah negara.

1. Jebol sistem di lebih dari 40 negara

nbcnews.com

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes pol Argo Yuwono menyebutkan pengungkapan kasus ini berawal dari informasi dari Biro Ivestigasi Federal Amerika (FBI) melalui IC3 (Internet Crime Complain Center).

IC3 adalah pusat pelaporan kejahatan yang berada di New York, Amerika Serikat. Argo menyebut, dari sana dideteksi ada peretasan sistem elektronik. Tak tanggung-tanggung, 40 negara menjadi sasaran peretasan sistem elektronik itu.

"Awalnya ada informasi yang masuk dari IC3 ada pelaporan pusat kejahatan di New York sana. (Dari sana) memonitor ada peretasan sistem elektronik. Sekitar 40 negara lebih," ujar Argo di Mapoda Metro Jaya, Selasa (13/3).

Baca juga: 4 Tahun Berlalu, Akhirnya Hacker Linkedln Berhasil Ditangkap FBI dan Kepolisian Ceko

Lalu India, Singapura, Irlandia, Meksiko, Spanyol, Iran, Nigeria, Rusia, Selandia Baru, Rumania, Uruguay, Belgia, Hong Kong, Alabania, Dubai, Vietnam, Belanda, Pakistan, Portugal, Slovenia, Kep. Karibia, Maroko, Libanon.

"Jadi negara-negara itu alami peretasan semua," ujar Argo.

2. Meretas dari Benua Asia, Eropa hingga Amerika

delimiter.com.au

Surabaya Black Hat Puluhan negara tersebut tersebar di belahan dunia. Mulai dari Eropa, Asia, hingga ke Amerika.

Di antaranya adalah Thailand, Australia, Turki, UEA, Jerman, Perancis, Inggris, Swedia, Bulgaria, Ceko, Taiwan, Cina, Italia, Kanada, Argentina, Pantai Gading, Korea Selatan, Cillie, Kolombia.

3. Rata-rata berusia 20an tahun

Baca juga: Berencana Blokir 15 Game, Situs KPAI Malah Diretas Hackers

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya