TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemuda Muhammadiyah Minta Alumni 212 Stop Politisasi Umat

Kepentingan politik dinilai bisa memecah umat

IDN Times/Akhmad Mustaqim

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan ketidaksetujuannya terhadap Alumni 212 yang membentuk Presidium. Menurutnya aksi 212 silam merupakan bentuk keikhlasan umat Islam untuk membela agamanya. 

Berikut beberapa alasan Dahnil menolak adanya Presidium 212: 

Baca juga: 150 Ulama Muda Muhammadiyah Bahas Hoax di Kongres Hari Ini

1. Aksi 212 simbol keikhlasan umat Islam

IDN Times/Akhmad Mustaqim

Dahnil mengatakan saat aksi 212 lalu, banyak anggota organisasi Muhammadyah yang datang. Sehingga tidak betul kalau dianggap untuk memenangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada saat itu. 

"Catatan saya jangan mempolitisasi keikhlasan umat, 212 itu sebenarnya simbol dari keikhlasan umat lho. Muhamaddiyah itu banyak lho datang ke Jakarta, mereka enggak ada kaitannya apakah Anies harus menang pada saat itu," kata Dhanil di Kantor PP Muhammadyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/1).

2. Kepentingan politik bisa memecah umat  

IDN Times/Akhmad Mustaqim

Selain itu, Dahnil menyatakan adanya Presidum Alumni 212 sudah masuk ranah politik. Hal tersebut akan memecah umat. 

"Mereka datang sakit hati karena ada penistaan terhadap agama itu saja. Nah ketika itu dibelokkan dan menjadi kepentingan politik sekarang melalui alumni-alumni itu, itu salah. Nah itu justru yang membuat umat terpecah," ungkap Dahnil. 

Baca juga: Reuni Akbar 212 Dianggap Politis, Begini Reaksi Fadli Zon

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya