Ada Data Ganda Kasus COVID-19 di Jateng, Ini Klarifikasi Satgas Pusat
Kemenkes koordinasi daerah soal validasi data COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menanggapi masalah melonjaknya kasus virus corona di Jawa Tengah yang disebut-sebut karena ada data dobel. Dia mengatakan data ganda dapat terjadi karena masih dilakukan sinkronisasi data kasus COVID-19 di daerah dan pusat.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah sebelumnya menanggapi pengumuman kasus COVID-19 yang meroket pada Minggu, 29 November 2020. Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menganggap penghitungan data yang dilakukan tim Satgas Pusat COVID-19 keliru, karena ada data yang dobel.
"Hal ini terkait dengan pengumpulan dan validasi data yang jumlahnya besar dan membutuhkan waktu dalam prosesnya. Perlu diingat, langkah ini merupakan upaya penyempurnaan agar data yang dikumpulkan dapat konsisten dari waktu ke waktu," kata Wiku kepada IDN Times, Selasa (1/12/2020).
Baca Juga: Jokowi: Peningkatan Kasus COVID-19 di DKI dan Jateng Sangat Drastis!
1. Kemenkes sedang lakukan koordinasi dengan daerah untuk validasi data COVID-19
Wiku menjelaskan, prinsipnya pemerintah pusat selalu berupaya mencapai kapabilitas sistem yang baik dengan seluruh daerah. Sehingga data pusat dan daerah bisa sinkron.
"Kementerian Kesehatan sedang melakukan koordinasi dengan daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," tuturnya.
"Kami akan selalu memberikan atau update kepada publik, tentang proses peningkatan kualitas pencatatan dan pelaporan data terkait upaya penanganan COVID-19 berdasarkan data ilmiah," lanjut Wiku.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Jateng Melonjak Ternyata karena Datanya Keliru