TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BNPB Kebut Pendataan Rumah Rusak Akibat Gempa di Sulbar

BNPB tak akan bangun hunian sementara

Sejumlah bangunan di Kabupaten Mamuju mengalami rusak parah hingga roboh akibat gempa pada Jumat, 15 Januari 2021, Sabtu (16/1/2021). IDN Times/Kristina Natalia

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo akan mengebut pendataan rumah warga di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, yang rusak akibat gempa. Sehingga, proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dapat segera dilakukan. 

“Kita upayakan pendataan harus sesegera mungkin selesai, supaya program rehabilitasi dan rekonstruksi itu dapat segera berjalan," jelas Doni dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).

Ia menegaskan proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan berjalan meski statusnya masih transisi darurat.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Viral Jenazah Korban Gempa Sulbar Dibungkus Daun Pisang

1. Warga diberi dana stimulan untuk membangun rumah

Situasi di Rusun Pemkab Mamuju setelah gempa mengguncang Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Dok Rahmi Fajriah

Doni mengatakan pemerintah akan memberikan dana stimulan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa. Dana stimulan itu diperuntukkan membangun kembali rumah yang rusak, sesuai dengan arahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat mengunjungi lokasi terdampak pada Senin (18/1/2021).

Adapun, besaran dana stimulan yang diberikan terbagi menjadi tiga kategori. Rinciannya adalah Rp50 juta untuk rumah rusak berat, Rp25 juta rumah rusak sedang dan Rp10 juta rumah rusak ringan.

“Dana stimulan ini diharapkan nantinya bisa dikelola oleh masyarakat dengan dukungan TNI dan Polri,” jelas Doni.

2. BNPB tidak akan membangun hunian sementara

Lokasi pengungsian korban gempa di Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat dipenuhi lumpur, Sabtu (16/1/2021) IDN Times/Kristina Natalia

Doni menekankan, BNPB tidak akan membangun hunian sementara (huntara), seperti yang telah dilakukan pada program rehabilitasi dan rekonstruksi Gempa Lombok 2018 silam. Ia menegaskan akan mempercepat pembangunan rumah yang rusak akibat gempa.

“Kita menghindari membangun huntara. Kita akan mempercepat proses pembangunan rumah masyarakat yang rusak berat dan rusak sedang,” jelasnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya