Diserang DBD dan COVID-19, 439 Daerah Mengalami Infeksi Ganda
Dua penyakit itu berasal dari virus dan belum ada obatnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dokter Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga Minggu (21/6), kasus demam berdarah di Indonesia mencapai 68 ribu.
Nadia menjelaskan kasus demam berdarah tertinggi berada di provinsi yang juga memiliki kasus COVID-19 terbanyak. Misalnya saja di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
"Kita melihat bahwa demam berdarah juga menimbulkan angka kematian jadi angka kematian kita sudah mencapai angka 346, dan sama di provinsi-provinsi yang tadi (memiliki kasus COVID-19 tinggi)," ujar dia saat streaming YouTube BNPB Indonesia, Senin (22/6).
Baca Juga: DBD: Ini 12 Fakta Penyakit Demam Berdarah yang Harus Diwaspadai
1. Terserang kasus demam berdarah dan COVID-19, sebanyak 439 kabupaten dan kota mengalami infeksi ganda
Nadia menjelaskan, dari 460 kabupaten kota yang melaporkan kasus demam berdarah, sebanyak 439 merupakan wilayah terinfeksi COVID-19. Sehingga ratusan wilayah tersebut mengalami infeksi ganda.
"Artinya memungkinkan seseorang, kalau dia terinfeksi COVID-19, dia juga dapat berisiko untuk terinfeksi demam berdarah," ujar dia.
Baca Juga: Kasus Demam Berdarah RI Capai 45.266, Meninggal Dunia 297 Orang