TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 2 PR Terbesar Satgas COVID-19 soal Pemeriksaan Spesimen

Banyak lab yang tidak tepat waktu laporkan hasil pemeriksaan

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan situasi penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta. Dok. ANTARA News/BNPB

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat pada hari ini, Selasa (17/11/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat 154 dari 426 laboratorium belum melaporkan hasil pemeriksaan spesimen COVID-19. Juru Bicara Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan hal tersebut memang sudah sering terjadi.

Bahkan, hampir setiap hari, 100 lebih laboratorium tidak melaporkan hasil pemeriksaan tepat waktu. Wiku mengakui bahwa hal itu masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama bagi satgas COVID-19 pusat dan daerah.

"Satgas (pusat) selalu menghimbau di setiap kesempatan, termasuk saat rapat koordinasi dengan satgas daerah, maupun (saat rapat koordinasi) lintas kementerian dan lembaga," ujar Wiku kepada IDN Times melalui pesan singkat, Selasa.

Baca Juga: Pemeriksaan Spesimen Lambat, Pemkab Sleman akan Beli Alat PCR

1. Mekanisme kerja lab jadi kendala pelaporan pemeriksaan spesimen secara real time

Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19 (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Wiku mengatakan kendala yang menyebabkan hal itu adalah mekanisme kerja pada masing-masing laboratorium. Ia menilai perlu adanya penambahan shift serta pemberian intensif yang sepadan bagi petugas lab.

"Secara teknis, pelaporan dan pencatatan masih terus diupayakan untuk bisa diberikan secara tepat waktu atau real time kepada sistem satu data di bawah Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," tuturnya.

2. Kondisi geografis jadi tentangan distribusi reagen ke daerah-daerah

Ilustrasi. Ruang deteksi polymerase chain reaction (PCR)/ANTARA FOTO/Moch Asim

Selain itu, Wiku juga mengatakan masih ada PR lainnya yaitu distribusi reagen ke masing-masing lab di wilayah Indonesia. Distribusi reagen yang disesuaikan dengan alat tes di lab sangat penting agar pemerataan jumlah pemeriksaan spesimen COVID-19 di Tanah Air bisa tercapai.

"Kondisi geografis daerah yang menantang menjadi PR utama, khususnya terkait logistik," ujar Wiku. "Akan tetapi, kita terus usahakan itu dengqn meningkatkan koordinasi antara pusat dan daerah," lanjutnya.

Baca Juga: Aturan Baru Menyebabkan Pemeriksaan Spesimen Berkurang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya