Kuasa Hukum Novel Pesimistis Kapolri Ungkap Pelaku Teror Pekan Depan
Kuasa hukum tuntut Kapolri dicopot bila gagal mengungkap
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kuasa Hukum Novel Baswedan Al Ghifari Aqsa mengaku tetap pesimistis terhadap pertemuan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Idham Aziz pada Senin (9/12) di Istana Negara. Rencananya, Jokowi akan menagih hasil kinerja Polri dalam mengungkap kasus teror air keras yang menimpa kliennya penyidik senior Novel Baswedan. Akibat air keras yang masuk ke matanya, penglihatan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami kerusakan permanen.
Ghifari mengatakan tetap pesimistis pertemuan Jokowi dengan Idham tidak akan menghasilkan apapun karena diduga ada beberapa jenderal Polri yang terlibat dalam kejadian teror tersebut.
"Sedari awal kita tidak berharap banyak kepada kepolisian karena kita paham ada jendral-jendral di kepolisian yg diduga terlibat," ujar Ghifari saat dihubungi oleh IDN Times melalui pesan singkat pada Sabtu (7/12).
Lalu, apa tuntutan dari pihak kuasa hukum seandainya pertemuan pada pekan depan tak berhasil mengungkap pelaku teror di lapangan?
Baca Juga: Tagih Kasus Novel Baswedan, Jokowi Panggil Kapolri ke Istana Senin
1. Kuasa hukum Novel mengaku kecewa karena Jokowi berkali-kali memberi kepercayaan ke polisi
Ghifari meluapkan kekecewaan terhadap Jokowi karena masih menaruh kepercayaan kasus Novel kepada kepolisian. Padahal, ia menambahkan, Polri sudah terbukti gagal mengungkapkan pelaku teror.
Sudah hampir tiga tahun dan tiga tim yang dibentuk, tapi hasilnya tetap nihil.
"Yang kita sayangkan, presiden memberikan kepercayaan tanpa batas kepada kepolisian yang terbukti gagal," ujar Ghifari kepada IDN Times.
Baca Juga: [Wawancara Khusus] Istri Novel: Setiap Perjuangan Akan Ada Risiko