Mensos: Susur Sungai Sempor yang Tewaskan 9 Siswa, Kegiatan Konyol
Keluarga siswa meninggal akan diberi santunan Rp15juta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Juliari Peter Batubara mengatakan kegiatan susur sungai yang telah menelan sembilan nyawa siswa SMPN 1 Turi Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah sebuah aktivitas yang konyol. Kegiatan tersebut dianggap berbahaya karena para siswa tidak memiliki kemampuan khusus untuk susur sungai di musim hujan.
"Menurut saya konyol, apa tidak ada yang lain," ujarnya saat mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Antasena di Magelang seperti dikutip dari kantor berita Antara, Sabtu (22/2).
Baca Juga: Kronologi Tragedi Susur Sungai yang Tewaskan 9 Siswa SMP N 1 Turi
1. Kemensos akan menyantuni setiap keluarga siswa meninggal dunia sebesar Rp15juta
Juliari juga mengatakan Kementerian Sosial akan menyantuni keluarga siswa SMPN 1 Turi yang meninggal dunia akibat kecelakaan dari aktivitas susur sungai di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia mengucapkan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya delapan siswa SMPN 1 Turi.
"Ahli waris korban meninggal kita berikan santunan sekadar meringankan beban mereka Rp15 juta per orang," katanya.
Baca Juga: Pencarian Sisa Korban Susur Sungai Sempor Terkendala Bebatuan Sungai