Trauma Berat, Korban Selamat Serangan Teroris Sigi Menolak Pulang
Warga trauma berat atas peristiwa teror tersebut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejumlah korban serangan orang tidak dikenal (OTK) yang diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), enggan pulang lagi ke lokasi permukiman transmigrasi di Dusun Lewano, Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi. Mereka merasa terancam dengan peristiwa serangan yang menewaskan empat orang tersebut.
''Saya tidak mau kembali ke situ meski pemerintah membangun rumah saya yang ludes diduga dibakar oleh kelompok MIT,'' kata Astri Kandi di Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (3/12/2020).
Bahkan, saking cemasnya, Astri meminta pemerintah untuk membangunkan rumah para korban di lokasi lain saja.
Baca Juga: Polisi Menduga Kelompok MIT Pelaku Pembantaian Satu Keluarga di Sigi
1. Warga trauma berat atas peristiwa teror tersebut
Astri menuturkan, bukan hanya dirinya, warga lain juga tak mau kembali ke lokasi transmigrasi di Dusun Lewano. Sebab, selain rumah mereka sudah habis dilalap api, warga juga mengalami trauma berat.
Selain raibnya tempat tinggal, Astri sendiri kehilangan orang tua dan suaminya dalam tragedi memilukan tersebut.
''Mereka menjadi korban dalam serangan teroris yang kini tengah diburu oleh pasukan gabungan TNI/Polri,'' katanya.
Kini, dia bersama tiga anaknya yang masih kecil pun terpaksa menumpang di rumah keluarga di Desa Lemban Tongoa.