BPPT Bentuk Task Force untuk Kembangkan Test-Kit COVID-19
Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menghadapi pandemi COVID-19 di Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapatkan mandat dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) untuk membentuk task force.
Saat ini, pemerintah memang telah menjalankan rapid test COVID-19 di berbagai wilayah. Namun, metode ini membutuhkan riset dan inovasi lanjutan guna meningkatkan efektivitas dan akurasi pendeteksian COVID-19. Salah satu hal yang akan dilakukan oleh Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan COVID-19 (TFRIC19) adalah memproduksi test-kit yang pengembangannya disesuaikan dengan karakteristik COVID-19 di Indonesia.
1. Alat Rapid Diagnostic Test (RDT) yang digunakan saat ini untuk memeriksa antibodi
Alat yang saat ini banyak digunakan untuk tes infeksi COVID-19 adalah Rapid Diagnostic Test yang menggunakan metode lateral flow. Metode ini akan mendeteksi antibodi yang dibentuk oleh tubuh pasien suspek COVID-19.
Sharlini Eriza Putri, CEO dan Founder Nusantics, sebuah startup deep-tech bidang genomik yang juga turut terlibat dalam TFRIC19, menjelaskan, “Tes dengan metode ini sangat cepat, namun hasilnya sangat bergantung kepada sistem imun pasien. Kesalahan diagnosis kerap terjadi jika pasien memiliki kelainan sistem imun atau sedang mengonsumsi obat yang menyebabkan penurunan aktivitas sistem imun.”