Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Generasi millennial dan z adalah generasi yang tumbuh di tengah kemajuan teknologi. Berangkat dari fakta inilah, generasi millennial dan z dipercaya memiliki karakteristik yang lebih terhubung, kreatif, fleksibel, dan terbuka.
Namun pandemik COVID-19 yang saat ini masih melanda banyak wilayah dunia tentu sedikit banyak membawa pengaruh bagi perilaku masyarakat, tidak terkecuali para millennial dan z. Kali ini, William Utomo (Founder & COO IDN Media) akan membagikan persepsinya terkait hal tersebut serta bagaimana strategi yang dilakukan IDN Media.
1. Pengaruh pandemik COVID-19 pada perilaku digital masyarakat
Pexels.com/Ashutosh Jaiswal Adanya perubahan perilaku digital masyarakat Indonesia, termasuk para generasi millennial dan z, merupakan satu fenomena yang tidak terhindarkan, terutama di masa pandemik COVID-19 ini. Meskipun secara umum mereka sangat terikat pada teknologi digital, dapat dipastikan frekuensi kegiatan mereka secara online kini telah semakin melonjak.
“Akselerasi digital terjadi dengan begitu cepat. Sistem bekerja dari rumah, belajar dari rumah membuat aktivitas online menjadi lebih banyak dilakukan. Mulai dari nonton YouTube, baca berita, chatting, main games, belanja, semua kini dilakukan secara online dan frekuensinya makin tinggi,” kata William.
Namun yang menarik, bila tadinya perilaku digital ini dilaksanakan karena adanya keinginan atau keadaan tertentu, kini semua dilakukan karena hal-hal tersebut mulai menjadi kebutuhan dan keharusan.
“Seperti halnya e-commerce. Pada awalnya, kita mungkin kurang percaya terhadap kredibilitas suatu toko online. Namun, dengan semakin digalakkannya transaksi online atau aktivitas online yang lain, kita pun akhirnya mulai terbiasa dengan pola ini.”
Baca Juga: COO IDN Media, William Utomo: Kelanjutan Bisnis Digital Pasca Pandemik
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
2. Beradaptasi dan membuka diri pada kebiasaan baru
Unsplash/ChrishMontgomery Pandemik ini memaksa warga dunia untuk beradaptasi dengan pola kehidupan yang baru. Ada beberapa hal yang sebelumnya terasa canggung untuk dilakukan, kini telah menjadi sesuatu yang normal, bahkan bisa jadi lebih efektif untuk dilakukan.
Menghadiri sebuah meeting, misalnya. Kalau sebelumnya kebanyakan orang hanya akan menghabiskan waktunya di perjalanan, kini mereka hanya perlu membuka laptop dan mengoneksikannya dengan jaringan internet. Hal ini tentu meningkatkan efisiensi kegiatan mereka.
“Kalau biasanya terlambat, justru dengan meeting virtual seperti ini, mereka malah akan menjadi lebih tepat waktu. Berlangsung 30 menit, beres, tak harus melakukan perjalanan balik juga,” ujar William.
3. Harus kreatif mencari peluang dan mampu memberikan solusi
Meskipun berada di kelompok usia produktif, tidak sedikit juga generasi millennial dan z yang terkena dampak ekonomi dari pandemik COVID-19. Ada yang dirumahkan tanpa digaji ada pula yang mengalami PHK.
Namun, dalam keadaan mendesak itulah, banyak orang yang malah menjadi semakin peka akan kesempatan yang ada di depan mata. IDN Media pun sebisa mungkin membuka peluang bagi mereka yang membutuhkan tambahan pendapatan di tengah pandemik ini.
“IDN Media selalu buka ruang bagi para kontributor artikel IDN Times dan resep Yummy. Mereka dapat tetap berkarya sambil mengumpulkan pendapatan di tengah pandemik. Kalau dilihat dari scope yang lebih umum, jiwa wirausaha orang-orang Indonesia malah juga makin terasah. Berjualan makanan, baju, tas secara online. Millennial ternyata juga cukup kontributif dalam hal ini. Kebiasaan berbelanja online mereka malah semakin meningkat selama pandemik ini,” jelas William.
Selain itu, selama pandemik ini, banyak pula generasi millennial dan z yang menginisiasi penggalangan dana online untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis yang membutuhkan. Menurut William, dirinya sangat mengapresiasi orang-orang yang tak hanya adaptif, tapi juga bisa memberikan solusi.
"Saya pribadi mengapresiasi orang-orang yang adaptif dan solutif. Dua karakteristik ini saya temukan di mayoritas generasi millennial dan z. Membagikan nasi bungkus ke banyak pekerja informal yang ditemui di pinggir jalan, misalnya, itu sudah sangat kontributif. Tak harus terlihat fancy untuk membantu. Jiwa-jiwa seperti itulah yang mampu bertahan di tengah terpaan pandemik COVID-19,” jelasnya.
Baca Juga: CEO IDN Media, Winston Utomo: Sempat Rombak Total Model Bisnis