TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ma'ruf Amin Curiga Tabloid Indonesia Barokah Jebakan Tim Lawan

Ma'ruf merasa ia dan Jokowi tidak diuntungkan

Twitter/@MataNajwa

Jakarta, IDN Times - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Ma'ruf Amin menduga peredaran Tabloid Indonesia Barokah merupakan hal yang dirancang untuk menjatuhkan kubunya dan calon presiden (capres) Joko "Jokowi" Widodo. Hal itu disampaikannya ketika hadir di acara Mata Najwa edisi 'Politik Sarung Ma'ruf Amin', Rabu (30/1) malam.

"Saya mencurigai jangan - jangan Tabloid Indonesia Barokah dijadikan alasan bahwa kubu 1 (Jokowi-Ma'ruf) melakukan cara-cara yang tidak santun dan fair," ujar Ma'ruf dalam acara tersebut. 

1. Kubu pasangan nomor 1 tidak merasa diuntungkan dengan peredaran Tabloid Indonesia Barokah

IDN Times/Fitria Madia

Menurutnya, tabloid tersebut sengaja dibuat untuk menciptakan anggapan negatif terhadap kubu ia dan Jokowi. Padahal menurut Ma'ruf, pihaknya tidak diuntungkan dengan peredaran tabloid tersebut.   

"Saya pikir tidak diuntungkan. Karena, sekarang orang anggap itu dari kubu 01. Kami menganggap itu tak menguntungkan kami," kata dia.

Untuk itu, dia berharap ada pengungkapan tentang siapa yang membuat dan mengedarkan tabloid tersebut. "Karena itu harus dibuktikan. Kalau secara kelembagaan tidak ada, tentu. Tapi kita kan tidak tahu siapa yang bermain di situ," sambungnya.

2. Ma'ruf mengaku tidak punya tim bayangan dalam pertarungan politik 2019

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dia menegaskan pihaknya tidak akan menggunakan kampanye hitam dalam menghadapi pihak lawan dalam kontestasi Pilpres 2019 ini. Dia pun mengaku tidak ada tim bayangan yang sengaja bekerja diam-diam dalam proses pemenangan Jokowi dan dirinya. 

"Kalau di tim kami tidak ada strategi seperti itu. Kita akan menggunakan cara-cara yang santun, dan bermoral," kata Ma'ruf.

Dia pun mengatakan pihaknya punya strategi lain untuk menang. "Strateginya soal gagasan, program dengan cara yang santun, meyakinkan ke masyarakat," ujarnya.

"Kita ada program dan gagasan, itu bagian saja. Yang kita jual bukan antiisu. Tapi supaya isu tidak mempengaruhi masyarakat," tuturnya lagi.

Baca Juga: Tabloid Indonesia Barokah Dinilai Sulit Pengaruhi Pemilih Millennial

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya