TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ahli Geologi Mulai Teliti Kuburan Menggelembung di Padang Pariaman

Tunggu izin perangkat kampung

Pusara Kuburan di Padang Pariaman yang mendadak menggelembung. IDN Times/Andri NH

Padang, IDN Times - Ahli Geologi mulai melakukan survei pendahuluan dan meneliti penyebab kuburan di Korong atau kampung Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, mengelembung secara tiba-tiba.

Survei pendahuluan ini, bertujuan mengumpulkan data-data dan informasi awal sebelum kemudian dilakukan survei lanjutan.

Geolog Ade Edward berencana akan melakukan survei pendahuluan. Menurut Ade, survei ini diinisiasi oleh rekan-rekan ahli geologi dari Kementrian ESDM dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Sesuai prosedur, survei pendahuluan wajib dilakukan. Data dan informasi yang didapat nantinya, akan di evaluasi untuk menentukan apakah layak dilakukan survei berikutnya atau tidak.

“Ya, tadi siang saya ke lokasi. Survei pendahuluan namanya. Survei ini, diinisiasi oleh rekan ahli geologi di Kementrian ESDM dan BPPT. Pada survei pendahuluan ini, saya kumpulkan data terkait geologinya. Termasuk juga, soal situasi sosial kemasyarakatan di sana,” kata Ade Edward, Senin 29 Maret 2021.

Baca Juga: Misterius, Ada Kuburan Menggelembung di Padang Pariaman  

1. Menunggu izin perangkat kampung

Pusara Kuburan di Padang Pariaman yang mendadak menggelembung. IDN Times/Andri NH

Menurut Ade Edward, meski survei pendahuluan bisa dilaksanakan Senin siang, namun dia tidak bisa memastikan apakah survei atau penelitian berikutnya bisa dilakukan. Pasalnya, setelah berbincang dengan perangkat kampung dan tokoh masyarakat, mereka harus mengadakan rapat internal terlebih dahulu. Harus ada kata sepakat dari semua unsur perangkat kampung kalau penelitian lanjutan diperbolehkan atau dizinkan.

“Sudah saya sampaikan maksud dan tujuannya. Ya, kita sifatnya menunggu izin dari semua unsur yang ada di kampung itu. Kalau nanti di izinkan, maka secara kelembagaan akan kita layangkan surat pemberitahuan secara resmi. Kalau sekarang kita masih menunggu keputusan seluruh pemangku di kampung itu,” ujar Ade.

2. Peneliti menggunakan metoda georadar

Warga berkumpul di Pusara Kuburan di Padang Pariaman yang mendadak menggelembung. IDN Times/Andri NH

Ade menjelaskan, jika nanti unsur pemangku yang ada di kampung itu bersepakat dan memberikan izin melakukan penelitian lebih lanjut untuk menjawab teka-teki kenapa tanah pusara kuburan itu bisa menggelembung, maka metode yang akan digunakan antara lain metoda georadar. Georadar, merupakan metode geoteknik dengan memanfaatkan gelombang radar untuk memvisualkan objek yang berada di bawah permukaan tanah. 

“Kalau bahasa gampang nya, sama seperti USG pada ibu hamil. Kita rekam nanti pakai alat itu, ya di permukaan tanah itu,” kata Ade.

Baca Juga: Banyak yang Gak Tahu, Ini 8 Fakta Unik Seputar Peristiwa Sumpah Pemuda

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya