TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BBPOM Padang Kawal Vaksinasi, Jamin Keamanaan dan Mutu Sinovac

BBPOM akan mengcek acak sampel vaksin untuk nakes di Sumbar

ilustrasi vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS)

Padang, IDN Times - Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang, Firdaus Umar, memastikan jika pihaknya akan mengawal ketat proses atau tahapan vaksinasi Sinovac di wilayah Sumatra Barat (Sumbar).

BBPOM Padang katanya juga akan memeriksa secara detail sampel vaksin yang berasal dari Negeri Tirai Bambu itu, demi memastikan vaksin tetap dalam kondisi baik saat distribusi maupun vaksinasi.

“Kita akan kawal nanti proses vaksinasi. Kita juga akan lakukan pemeriksaan secara acak terhadap sampel Sinovac. Sehingga keamanan dan mutunya dalam kondisi baik ketika proses vaksinasi,” katanya, Rabu (6/1/2021).

Baca Juga: Persatuan Perawat Sumsel Minta Jaminan Vaksin Aman dan Halal

1. Disimpan dengan suhu tertentu

Vaksin COVID-19 Sinovac, Minggu (19/7) tiba di Soetta dan langsung dibawa ke Bandung untuk segera mulai Uji Klinis oleh Biofarma dan FK Unpad (Dok. IDN Times/Istimewa)

Agar kualitas dan mutu vaksin Sinovac yang disimpan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar sejak Selasa (5/1/2021) kemarin terjaga dengan baik, maka harus disimpan dengan suhu tertentu, yakni 2 sampai 8 derajat celsius.

Meski saat diterima dalam kondisi baik, namun BBPOM Padang akan tetap melakukan pengecekan secara acak untuk memastikan semua vaksin yang tersimpan dalam box khusus itu tidak rusak.

“Vaksin ini harus disimpan di dalam tempat dengan suhu 2-8 derajat celsius agar tetap dalam keadaan baik, sampai diberikan kepada penerima,” ujar Firdaus.

2. Vaksin Sinovac tahap awal diperuntukkan untuk nakes

Instagram.com/rumahsakitlapangan

Terpisah, Kabid Sumber daya Kesehatan dari Dinkes Sumbar, Lila Yanwar menyebutkan, sebanyak 36.920 dosis vaksin sudah berada di kantornya. Penerimanya adalah seluruh tenaga kesehatan (nakes) dan relawan yang sudah berjibaku melawan pagebluk Coronavirus Disease 2019.

“Penerimanya seluruh tenaga kesehatan. Ini untuk tahap pertama, selanjutnya untuk TNI Polri dan terakhir untuk masyarakat umum,” ujar Lila.

Baca Juga: Tolak Divaksin, Ahli Mikrobiologi Sumsel Ungkap Sejumlah Alasan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya