Mengenal Kopaska, Pasukan Khusus yang Ikut Mencari Lion Air JT 610
Mereka dijuluki Hantu Laut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). Mengangkut 189 penumpang, pesawat yang akan terbang menuju Pangkal Pinang ini tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 06.20 WIB.
Namun tiga belas menit setelah itu pesawat ini hilang kontak. Basarnas kemudian memastikan pesawat Lion Air JT 610 ini jatuh. Sampai saat ini tim penyelamat telah menemukan beberapa jenazah korban dan puing-puing pesawat. Tim terdiri dari berbagai elemen, mulai dari Basarnas hingga TNI dan Polri.
Salah satu tim yang diterjunkan adalah Komando Pasukan Katak atau Kopaska, pasukan khusus Marinir. Pasukan elite ini didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Sukarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya.
Saat ini Kopaska terbagi menjadi 2 Komando, Satuan Pasukan Katak Armatim di Surabaya dan Satuan Pasukan Katak Armabar di Pondok Dayung, Jakarta Utara.
Anggota Kopaska adalah prajurit-prajurit terpilih. Tugas utama mereka menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.
Mereka mampu menyelam hingga ke kedalaman 300 meter.
Baca Juga: Kopaska Diterjunkan Evakuasi Korban Lion Air di Kedalaman 30 Meter
1. Tak ada rintangan yang tak dapat diatasi
Semboyan Kopaska adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang memiliki arti "Tak ada rintangan yang tak dapat diatasi". Pasukan Khusus TNI Angkatan Laut (AL) Indonesia ini sudah sangat dikenal hingga ke kancah Internasional, lho!
Calon Kopaska atau siswa Pendidikan Komando Pasukan Katak (Dikkopaska) harus melalui berbagai tahapan pendidikan, seperti tes ketahanan air, psikotest khusus, tes kesehatan khusus bawah air, dan berbagai tes jasmani lainnya.
Baca Juga: Alasan Pilot Lion Air JT 610 Minta Kembali ke Bandara Masih Diselidiki