TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Kontroversi Calon Panglima TNI Andika Pilihan Jokowi-Direstui DPR

Andika akan gantikan Hadi Tjahjanto yang segera pensiun

Presiden Joko Widodo (kanan) memasangkan tanda pangkat jabatan kepundak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) seusai pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/11/2018). Presiden melantik Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan memasuki masa pensiun. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta, IDN Times - Komisi I DPR telah menyetujui Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi panglima TNI. Jenderal Andika menjadi calon tunggal panglima TNI pilihan Presiden Joko"Jokowi"Widodo.

“Terkait permohonan persetujuan atas nama jenderal TNI Andika Perkasa yang saat ini menjabat KSAD untuk diberikan persetujuan menjadi panglima TNI, kemudian juga poin lainnya adalah untuk rencana pemberhentian dengan hormat dari jabatan panglima TNI atas nama Hadi Tjahjanto," ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid saat memutuskan hasil uji kelayakan dan kepatutan di Kompleks Parlemen DPR/MPR, Sabtu (6/11/2021). 

Kendati, menjadi calon tunggal dan langsung direstui DPR, penunjukkan Jenderal Andika sebagai calon panglima TNI tak lepas dari kontroversial. Berikut enam kontroversial soal Jenderal Andika yang dirangkum IDN Times.

Baca Juga: Andika Perkasa Hanya Menjabat Panglima TNI Setahun, Efektif Gak Sih?

1. Hapus tes keperawanan syarat masuk bagi calon prajurit TNI perempuan

KSAD TNI Jenderal Andhika Perkasa (kiri) menyematkan nama Perkasa kepada prajurit TNI AD Serda Aprilio Perkasa Manganang (kanan) (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Jenderal Andika resmi menghapus tes keperawanan bagi calon prajurit perempuan TNI AD (Kowad) dan calon istri prajurit. Andika, pada 14 Juni 2021, resmi meneken petunjuk teknis nomor B/1372/VI/2021 tentang penyempurnaan juknis pemeriksaan badan calon prajurit perempuan TNI AD.

"Kata-kata hymen atau selaput dara sudah tidak ada lagi di dalam uji badan," kata Kepala Pusat Kesehatan TNI AD Mayjen Budiman dalam diskusi virtual dengan topik 'Penghapusan Tes Keperawanan Angkatan Bersenjata: Kemenangan untuk Perempuan?' pada Rabu (1/9/2021). 

2. Pemilihan Andika tidak sesuai rotasi matra

Calon tunggal Panglima TNI pilihan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Jenderal Andika Perkasa (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Jika merunut pada Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, penunjukkan Andika menjadi panglima TNI tak sesuai rotasi matra TNI.

Dalam UU tersebut disebutkan panglima TNI dapat dijabat secara bergantian setiap matra. Jika merujuk aturan tersebut, seharusnya yang menjadi panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono. Karena panglima sebelumnya dijabat dari matra TNI AU dan TNI AD.

3. Kekayaannya lebih banyak dari Presiden dan baru melapor KLHK pertama kali

Rincian harta kekayaan Jenderal Andika Perkasa, calon tunggal Panglima TNI periode 2021 hingga 2022 (IDN Times/Aditya Pratama)

Harta kekayaan Andika yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencapai Rp179,9 miliar, melebihi harta Presiden Joko”Jokowi”Widodo dan baru pertama kali membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). 

Nominal harta kekayaan yang tergolong fantastis itu dinilai tidak wajar bagi perwira tinggi TNI. Apalagi bila ditelusuri data yang dilaporkan ke KPK, mayoritas kekayaan Andika merupakan hibah atau pemberian yang tidak disertai identitas yang jelas dari mana sumbernya. Bahkan, ada aset yang berada di mancanegara.

4. Diduga terlibat kasus pembunuhan tokoh Papua Theys Hiyo Eluay

Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa (kanan) ketika menghadiri puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yuda tahun 2020 di Sumatera Selatan (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan yang terdiri dari beberapa LSM menolak Andika Perkasa dicalonkan sebagai Panglima TNI.

Salah satu alasannya karena nama Andika muncul di dalam surat yang dikirim ayah salah seorang terdakwa kepada Kepala Staf TNI AD saat itu, Jenderal Ryamizard Ryacudu mengenai pembunuhan tokoh Papua, Theys Hiyo Eluay, pada 2001 yang hingga kini tidak pernah diusut tuntas.

Kendati, Andika pernah membantah isu ini beberapa tahun lalu. Bahkan, dia mempersilakan pihak yang merasa keberatan agar menelusuri kasus ini.

Baca Juga: Ditunjuk Jokowi Jadi Panglima TNI, Ini 8 Fokus Andika Perkasa 

5. Dugaan ada cawe-cawe sang mertua di balik penunjukan Andika sebagai calon Panglima TNI

Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri, Zudan (kiri) menjelaskan kepada KSAD Andika Perkasa (kanan) soal KTP baru Aprilio (Dokumentasi Kemendagri)

Penunjukkan Andika Perkasa menjadi Panglima TNI juga disebut-sebut tidak lepas dari cawe-cawe sang mertua, A.M. Hendropriyono yang merupakan mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN), yang dikenal kenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Andika menikahi anak pertama Hendropriyono, Dyah Erwiyani. Kendati, Hendropriyono pernah membantah isu ini.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya