Taksi Online Perang Harga, Ini Dampaknya Bagi Pengusaha Rental Mobil
Mereka menganggap pemerintah kurang mengajak diskusi.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Polemik tarif taksi dan ojek online terus berlangsung hingga saat ini. Tuntutan dari para driver mengenai tarif bawah yang lebih manusiawi pun terus disuarakan. Perang harga antar aplikator ini sebenarnya sudah membawa korban. Salah satu pemain di bisnis ini, Uber, memilih hengkang dari Indonesia dan Asia Tenggara sebelum akhirnya diakuisisi oleh Grab. Ternyata, hal ini juga berdampak pada pengusaha rental mobil.
Baca juga: Hasil Mediasi Transportasi Online: Tarif Ojek Online Akan Dinaikkan
1. Kerugian mencapai 25 persen
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Rent Car Daerah (Asperda) Surabaya, Junaedi mengakui bahwa banting harga di bisnis ini berdampak besar pada usahanya. "Kalau kerugian mencapai 25 persen. Karena mereka tarifnya murah jadi kalau buat sewa terus narik itu mikir lagi. Jadi sewa mobilnya ini yang kurang," paparnya.
Baca juga: Kantornya Digeruduk Pengemudi, Begini Respons Grab Surabaya