TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Ribu Personel TNI/Polri Dikerahkan Kawal Demo Ulama di Bawaslu RI

Polisi belum mendapat surat pemberitahuan terkait aksi

Ilustrasi personel gabungan. IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times - Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono, mengatakan pihaknya telah menyiapkan 10 ribu personel gabungan TNI/Polri untuk bersiaga di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Rencananya, siang ini bakal ada aksi unjuk rasa yang akan dilakukan GNPF Ulama dan Alumni 212 di depan Gedung Bawaslu RI.

Mereka rencananya akan mengawal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyampaikan laporan kecurangan pemilu.

"Ada 10 ribu personel gabungan sudah disiapkan. Nanti anggota berdiri di jalan, ada yang menggunakan seragam, ada yang tidak menggunakan seragam, ada juga yang mengatur lalu lintas," kata Argo saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (10/5).

Baca Juga: Real Count KPU 73,2 Persen, Selisih Suara Jokowi-Prabowo Makin Jauh

1. Rekayasa lalu lintas bersifat situasional

Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Terkait rekayasa lalu lintas, Argo menjelaskan hal itu akan disesuaikan dengan situasi di lapangan. Rekayasa lalu lintas akan diberlakukan jika nantinya para massa aksi melakukan konvoi.

"Kita lihat saja nanti ya, ada atau tidak konvoi," jelas dia.

2. Polisi minta para massa aksi berlaku tertib

IDN Times/Axel Jo Harianja

Argo juga mengimbau, para massa aksi yang akan menyatakan pendapat di depan Gedung Bawaslu RI harus berlaku tertib sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

"Yang penting pada prinsipnya untuk menyampaikan pendapat di muka umum itu tidak absolut, salah satunya tidak mengganggu ketertiban umum," kata dia.

Baca Juga: Hasil Rekapitulasi: Prabowo Kalahkan Jokowi di Jakarta Selatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya