TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BNPB: Banjir Hingga Tsunami, Bencana Alam di Indonesia Paling Komplet

Masyarakat diharapkan siap selamat menghadapi bencana alam

IDN Times/Axel Jo Harianja

Bandung, IDN Times - Unsur Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), R. Hadianto Wardjaman mengatakan, Indonesia merupakan negara paling rawan soal ancaman bencana alam. Mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, hingga tsunami, semuanya nyaris terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.

“Dari seluruh ancaman bencana, kita (Indonesia) paling komplet. Jadi, kita merupakan negara yang paling tahu tentang bencana. Survive-nya, penanganannya, koordinasi antar departemen, Indonesia lebih baik (dari negara lain),” ujarnya dalam Diklat Penanggulangan Bencana Bagi wartawan di Hotel Grand Setia Budi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/4).

1. Indonesia bisa lebih maju ketimbang negara lain dalam menyusun mitigasi bencana

IDN Times/Axel Jo Harianja

Menurut Hadianto, banyaknya potensi bencana alam di Indonesia justru membuatnya lebih maju dibandingkan dengan negara lain dalam menyusun mitigasi maupun penanganan bencana alam.

“Jangan sebut Indonesia sebagai supermarket bencana, tetapi laboratorium bencana. Kita olah," katanya.

Ia kemudian mencontohkan salah satu penanganan saat menghadapi bencana longsor. Ketika kaki tertanam tanah longsor, lanjut Hadianto, kita cukup membaringkan badan ke tanah.

"Jika kita berupaya melepaskan kaki dari tanah longsor dengan melompat atau mengangkat kaki ke atas, kaki kita akan semakin terbenam di dalam tanah. Kita enggak boleh berdiri. Harusnya terbaring. Agar bisa terangkat. Itu teknik yang ditemukan di lapangan,” katanya.

Baca Juga: BNPB: Perempuan Memiliki Peran Penting untuk Siaga Bencana Alam

2. BNPB optimis meningkatkan pemahaman masyarakat terkait mitigasi bencana alam

(Kondisi runway Bandara Palu usai digoyang gempa bumi) TNI Angkatan Udara

Hadianto yang juga merupakan pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kebencanaan bernama Jakarta Rescue itu mengatakan, pemahaman masyarakat Indonesia terkait mitigasi bencana alam tergolong rendah.

"(Pengetahuan bencana rendah) terlihat dari banyaknya korban," kata Hadianto.

Meski begitu, Hadianto optimis, BNPB dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait mitigasi bencana alam.

“BNPB sudah terintegritas dengan pemangku kebijakan di seluruh dunia. LSM-nya. Seperti yang tadi dikatakan dari semua komponen ancaman di Indonesia dirangkum menjadi keilmiahan. Dirangkum menjadi proses hasil pengetahuan,” jelasnya.

3. Peran ibu sangat sentral dalam mitigasi bencana alam

ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

BNPB kata Hadianto kini tengah melakukan program srikandi penanggulangan bencana, salah satunya melalui ibu rumah tangga. Peran ibu dinilai Hadianto sangat sentral dalam keluarga. Untuk itu, diperlukan pemahaman mitigasi bencana alam melalui peran ibu.

“BNPB mengeluarkan strategi dengan membentuk srikandi. Siapa srikandi? Ibu Rumah Tangga. Dia tahu anaknya di mana dan suaminya di mana. Dia akan menjadi pelopor penanganan bencana di keluarganya,” ungkapnya.

Baca Juga: BNPB Ajak Awak Media Sosialisasikan Siaga Bencana Kepada Masyarakat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya