Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Ternyata Sudah Rencanakan Aksinya
Sebelumya polisi menyebut pelaku lone wolf
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepolisian Republik Indonesia sebelumnya menyatakan, aksi pelaku bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara, pada Rabu (13/11) lalu, merupakan aksi lone wolf atau pelaku tunggal.
Namun, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, aksi pelaku yang bernama Rabbial (RMN), telah diketahui dan direncanakan.
"Dalam proses investigasinya, pemeriksaan terhadap beberapa orang terdekat tersangka baru terungkap siapa-siapa yang berperan untuk siapkan saudara RMN melakukan society bomber," kata Dedi dalam Konferensi Pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/11).
Baca Juga: [BREAKING] Bom Bunuh Diri Medan, 2 Orang Menyerahkan Diri
1. Total, 46 terduga teroris ditangkap Densus 88
Dedi menjelaskan, 46 terduga teroris ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri usai peristiwa bom bunuh diri itu. Kemudian, 23 dari 46 orang terduga teroris yang telah ditangkap, memiliki keterkaitan langsung dengan kelompok teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok ini dipimpin oleh terduga teroris berinisial Y.
"Ini jaringannya yaitu meliputi jaringan Sumut dan jaringan Aceh," kata Dedi.
Kemudian, empat dari 23 terduga teroris itu menyerahkan diri kepada aparat kepolisian. Selain itu, ada dua terduga teroris lainnya yang ditembak mati karena melawan Densus 88 saat akan ditangkap.
Baca Juga: Kapolda: 18 Tersangka Kasus Bom Bunuh Diri di Medan Berbaiat ke ISIS