Penyelundup Gunakan Kapal Cepat, Dirjen Bea Cukai: Sulit Dikejar!
Kecepatan HSC mencapai 60 knot
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan berhasil mengagalkan upaya penyelundupan puluhan ribu barang elektronik pada Sabtu (20/4) dan Jumat (26/4). Puluhan ribu barang elektronik itu terdiri dari 27.732 handphone, 135 tablet, 1.342 laptop dan 90 alat elektronik dengan total 22.299 barang elektronik. Barang elektronik itu juga merupakan barang buatan dari negara China dan India.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan barang-barang elektronik selundupan itu transit di Singapura. Penyelundup, kata Heru, menggunakan kapal berkecepatan tinggi (high speed craft/HSC) dan membuat pihaknya kesulitan saat melakukan pengejaran.
"Dari situ dilihat dengan HSC bahwa mereka bisa menusuk langsung ke (Pelabuhan) Merak itu masih dalam jangkauan mereka dan speed-nya cepat sekali. Agak sulit kita kejar," jelas Heru di kantor pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta Timur, Selasa (30/4).
1. Kecepatan HSC mencapai 60 knot
Heru menjelaskan, HSC yang digunakan para penyelundup memiliki kecepatan hingga 60 knot . Sedangkan, kapal petugas Bea Cukai hanya memiliki kecepatan 50 knot. Hal ini lah yang membuat pihaknya sempat mengalami kesulitan untuk mengejar.
"Jadi menggunakan speed boat yang dimodifikasi dan di belakangnya ditambahkan mesin. Speed-nya di atas 60 knot, sementara kapal kita genjot saja 50 knot. Sehingga (penyelundup) kita 'keroyok' saja," jelas dia.