Polri Gandeng PPATK Ungkap Aliran Dana Teroris JAD
Dalang bom di Filipina terima aliran dana ratusan juta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri, akan bertemu dengan beberapa pihak, untuk mengungkap jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terhubung dengan kelompok teroris ISIS. Pertemuan itu rencananya akan diadakan pekan ini.
Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/7).
"Densus 88 sudah menyampaikan para perwakilan Kedubes yang ada di Indonesia, ada Liaison Officer yang diundang untuk mengomunikasikan terkait jaringan terorisme," ujar Dedi.
Baca Juga: Pengamat Terorisme: JI Masih Aktif Sebagai Gerakan Sosial, Ini Bahaya
1. Polri kerja sama dengan PPATK ungkap aliran dana teroris JAD
Tak hanya itu, Densus 88 kata Dedi, juga akan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dalam mengusut aliran dana kelompok teroris JAD.
Sebelumnya, ujar Dedi, mastermind (aktor intelektual) peristiwa bom bunuh diri di sebuah gereja di Pulau Jolo, Filipina, pada 27 Januari 2019 lalu, menerima aliran dana dari berbagai negara.
Saefulah alias Daniel alias Chaniago yang berafiliasi dengan ISIS, menyalurkan dana tersebut kepada kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Terduga Teroris JAD Sumbar Berencana Lancarkan Teror pada 17 Agustus