TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ravio Patra Dikabarkan Ditangkap, Begini Respons Mabes Polri

Pihak Polda Metro Jaya masih bungkam atas penangkapan Ravio

Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono (Dok. Humas Polri)

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Argo Yuwono, belum mau berkomentar mengenai informasi ditangkapnya peneliti kebijakan publik Ravio Patra pada Rabu (22/4) malam. 

"Silakan (konfirmasi) ke Polda Metro (Jaya)," ujar Argo, Kamis (23/4).

IDN Times sudah menghubungi Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus serta Kasubdit IV Tipid Siber Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu, namun keduanya hingga kini belum merespons.

1. WhatsApp Ravio sempat diretas sejak pukul 14.00 WIB

Ilustrasi WhatsApp. IDN Times/Irma Yudistirani

Ravio Patra dikabarkan ditangkap pada Rabu malam. Informasi ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif SAFEnet, Damar Juniarto, pada Kamis (23/4) pagi. "Ravio ditangkap semalam oleh Intel polisi di depan rumah aman," kata Damar.

Menurut Damar, WhatsApp Ravio sempat diretas sebelum ditangkap. Peretasan tersebut terjadi pada Rabu (22/4) pukul 14.00 WIB.

"Kalau ia coba menghidupkan WA, muncul tulisan:You've registered your number on another phone. Dicek ke pesan inbox SMS, ada permintaan pengiriman OTP," cerita Damar. Damar lalu meminta Ravio segera melaporkan kasus ini kepada Whatsapp.

"Dan akhirnya oleh Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan," kata Damar.

Damar mengatakan, pelaku pembobolan menemukan cara untuk mengambil alih WhatsApp yang sebelumnya terdaftar dengan nomor Ravio. Dia menyebutkan besar kemungkinan pembobol sudah bisa membaca semua pesan masuk lantaran OTP dikirimkan ke nomor Ravio.

"Setelah dua jam, Whatsapp tersebut akhirnya berhasil dipulihkan," kata Damar.

2. Ada pesan provokasi yang disebarkan oleh peretas

IDN Times/Auriga Agustina

Belum diketahui pasti siapa yang menjadi di pelaku peretasan WhatsApp Ravio. Menurut Damar selama sempat menguasai Whatsapp Ravio, pelaku menyebarkan pesan palsu atas nama Ravio yang isinya bersifat provokasi.

Bunyi pesan tersebut: KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR! AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH.

"Saya katakan motif penyebaran itu adalah plotting untuk menempatkan Ravio sebagai salah satu yang akan membuat kerusuhan," lanjut Damar lagi.

Damar menyebutkan telah meminta Ravio untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan semua bukti agar pihaknya dapat membantu memeriksa perangkat lebih lanjut.

Baca Juga: Whatsapp Sempat Diretas, Ravio Patra Dikabarkan Ditangkap 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya